SOLOPOS.COM - ilustrasi antinarkoba

Sebanyak 30 pelajar SMA di Gunungkidul mengikuti diseminasi tentang Narkoba

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Sebanyak 30 pelajar SMA se-Kabupaten Gunungkidul yang merupakan perwakilan dari 10 sekolah di Gunungkidul mengikuti Diseminasi informasi P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang diadakan Badan Narkotika Nasional Provinsi DIY di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Rabu (27/1/2016).

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

BNNP DIY bekerjasama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Gunungkidul serta Disdikpora Gunungkidul. Mengundang 10 sekolah untuk mengirimkan dua siswa dan satu orang guru untuk mengikuti seminar tersebut. Kegiatan tersebut dihelat dengan tujuan memberikan informasi dan pengarahan kepada para pelajar terkait pengetahuan mengenai narkoba.

Pengarahan dan penjelasan disampaikan oleh beberapa pihak terkait antara lain Bambang Isbandi selaku Kepala BNK Gunungkidul, Bambang Wiryanto sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DIY, serta Kepala Disdikpora Gunungkidul, Sudodo, serta Suharyono, Kasi Pencegahan BNNP DIY sebagai moderator.

Bambang Wiryanto mengungkapkan bahwa tingkat pelajar yang menjadi pengguna narkoba jumlahnya sudah mengkhawatirkan. Sepertiga dari empat hingga lima juta pengguna narkoba di Indonesia merupakan pelajar.

“Jumlah pecandu di DIY sendiri sudah menurun, namun kalangan yang coba-coba justru meningkat dan kebanyakan datang dari kalangan pelajar,” kata dia.

Agenda ini sudah menjadi program pemerintah pusat untuk melakukan pengarahan serta pendidikan dini kepada pelajar daerah khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Di lain pihak, Kepala BNK Gunungkidul mengarahkan para remaja untuk dapat berperan aktif sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Menurutnya, remaja sekolah usia 12-18 tahun belum stabil baik secara biologis maupun psikologis. Sehingga diperlukan pengarahan dan pengetahuan terkait dengan penyalahgunaan obat terlarang agar mereka acuh pada norma-norma.

Selanjutnya Bambang Isbandi menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kenakalan remaja.

“Pertama harus menjaga keharmonisan keluarga. Keluarga adalah induk yang berfungsi melindungi anak-anak dari pengaruh lingkungan yang negatif. Selanjutnya pengaruh globalisasi yang kian hari kian tak terbendung. Ketiga, kondisi remaja yang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan sehingga mereka tidak dapat menolak bujukan untuk mengonsumsi narkoba,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya