SOLOPOS.COM - Nyamuk demam berdarah (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat, selama 2013 hingga pertengahan Desember ini, sebanyak 329 warga Gunungkidul yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Satu di antaranya meninggal dunia. Kasus DBD tahun ini meningkat tajam dari dua tahun sebelumnya.

Pada 2012 hanya 76 kasus. Sementara 2011 ada 49 kasus, satu di antaranya meninggal dunia. Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati mengatakan, penyakit DBD perlu mendapat perhatian serius dengan upaya pemberantasan baik dari pemerintah maupun masyarakat.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Kalau tidak dikendalikan DBD berbahaya” kata Dewi seusai menghadiri launching Gerakan Serentak Masyarakat Karangmojo (Gertak Mas Karjo) untuk mencegah penyakit DBD di Kantor Kecamatan Karangmojo, Jumat (13/12/2013)

Dewi menyatakan, kasus DPD tidak bisa diperkirakan dari waktu ke waktu, kapan saja bisa beruba, karena penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu berkaitan dengan virus dan perilaku masyarakat juga. Musim hujan pada November ini yang diperkirakan menjadi perkembangbiakan nyamuk, kata Dewi, bisa ditekan sehingga hanya ada delapan kasus, sementara Oktober ada 17 kasus.

Menurut Dewi, untuk mengantisipasi penularan DBD tidak lepas dari keharusan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya