SOLOPOS.COM - Ilustrasi bursa kerja (JIBI/Dok)

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman menyebut angka pengangguran di Bumi Sembada masih cukup tinggi

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman menyebut angka pengangguran di Bumi Sembada masih cukup tinggi. Angka pengangguran di Sleman sendiri menempati urutan ke tiga di seluruh DIY.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Disnaker Sleman, Untoro Budiharjo mengatakan jumlah angkatan kerja cukup banyak di Sleman, hal itu juga membuat banyak di antaranya yang belum mendapatkan pekerjaan alias menganggur.

“Berdasarkan data jumlah pengangguran di Sleman itu ada sekitar 34.000. Di DIY kami berada di peringkat ke tiga,” kata dia, Rabu (28/2/2018).

Masih banyaknya angka pengangguran ini menurutnya disebabkan berbagai faktor. Di antaranya adalah masalah jaringan dan kebutuhan. Dia mencontohkan banyak perusahaan yang butuh tenaga kerja dengan kualifikasi A, tetapi tenaga kerja yang tersedia adalah kualifikasi B.

Tidak hanya itu, faktor kesesuaian dan motivasi para pencari kerja juga sangat berpengaruh. Banyak di antara pencari kerja yang terlalu pemilih sehingga lowongan yang tersedia tidak banyak terisi. Akibatnya para pencari kerja masih tetap menganggur dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan.

“Sebetulnya kalau masyarakat itu tidak terlalu pilih-pilih, lowongan pekerjaan yang tersedia itu cukup banyak. Tapi kadang-kadang kalau lowongannya tidak sesuai keinginan lalu minatnya berkurang. Ini bisa dilihat saat pendaftaran calon pegawai negeri sipil [CPNS] pasti peminatnya banyak dan selalu membludak. Berbeda dengan perusahan-perusahan tertentu,” kata Untoro.

Untuk itu pihaknya pun kini terus berupaya untuk menekan angka pengangguran. Selain melalui job fair pihaknya juga mengadakan sejumlahg program pelatihan. Program pelatihan ini mendorong untuk para pencari kerja yang tidak memiliki keahlihan dapat memiliki spesifikasi yang disyaraktkan perusahaan atau pemberi kerja.

Sementara itu Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Ketenagakerjaan, Retno Tri Isnaningsih mengapresiasi komitmen Kabupaten Sleman untuk mengurangi angka pengangguran. Dan dirinya juga memaklumi tingginya angka pengangguran di Sleman karena memang jumlah angkatan kerjanya juga tinggi.

“Di sini [Sleman] secara prosentase [pengangguran] memang rata-rata, tapi secara jumlah memang tinggi karena angkatan kerjanya juga tinggi. Hal ini karena di sini [Sleman] itu kan kebanyakan orang sekolah, jadi angkatan kerjanya tinggi,” kata dia.

Di sisi lain pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan juga terus berupaya untuk menekan angka pengangguran. “Secara nasional angka pengangguran ang dan tingkat pengangguran menurun. Dari angka 5,61 pada Agustus 2016, menjadi 5,50 pada Agustus 2017,” ungkap Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya