Jogja
Kamis, 1 Maret 2018 - 14:20 WIB

34.000 Warga Sleman Menganggur

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bursa kerja (JIBI/Dok)

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman menyebut angka pengangguran di Bumi Sembada masih cukup tinggi

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman menyebut angka pengangguran di Bumi Sembada masih cukup tinggi. Angka pengangguran di Sleman sendiri menempati urutan ke tiga di seluruh DIY.

Advertisement

Kepala Disnaker Sleman, Untoro Budiharjo mengatakan jumlah angkatan kerja cukup banyak di Sleman, hal itu juga membuat banyak di antaranya yang belum mendapatkan pekerjaan alias menganggur.

“Berdasarkan data jumlah pengangguran di Sleman itu ada sekitar 34.000. Di DIY kami berada di peringkat ke tiga,” kata dia, Rabu (28/2/2018).

Masih banyaknya angka pengangguran ini menurutnya disebabkan berbagai faktor. Di antaranya adalah masalah jaringan dan kebutuhan. Dia mencontohkan banyak perusahaan yang butuh tenaga kerja dengan kualifikasi A, tetapi tenaga kerja yang tersedia adalah kualifikasi B.

Advertisement

Tidak hanya itu, faktor kesesuaian dan motivasi para pencari kerja juga sangat berpengaruh. Banyak di antara pencari kerja yang terlalu pemilih sehingga lowongan yang tersedia tidak banyak terisi. Akibatnya para pencari kerja masih tetap menganggur dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan.

“Sebetulnya kalau masyarakat itu tidak terlalu pilih-pilih, lowongan pekerjaan yang tersedia itu cukup banyak. Tapi kadang-kadang kalau lowongannya tidak sesuai keinginan lalu minatnya berkurang. Ini bisa dilihat saat pendaftaran calon pegawai negeri sipil [CPNS] pasti peminatnya banyak dan selalu membludak. Berbeda dengan perusahan-perusahan tertentu,” kata Untoro.

Untuk itu pihaknya pun kini terus berupaya untuk menekan angka pengangguran. Selain melalui job fair pihaknya juga mengadakan sejumlahg program pelatihan. Program pelatihan ini mendorong untuk para pencari kerja yang tidak memiliki keahlihan dapat memiliki spesifikasi yang disyaraktkan perusahaan atau pemberi kerja.

Advertisement

Sementara itu Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Ketenagakerjaan, Retno Tri Isnaningsih mengapresiasi komitmen Kabupaten Sleman untuk mengurangi angka pengangguran. Dan dirinya juga memaklumi tingginya angka pengangguran di Sleman karena memang jumlah angkatan kerjanya juga tinggi.

“Di sini [Sleman] secara prosentase [pengangguran] memang rata-rata, tapi secara jumlah memang tinggi karena angkatan kerjanya juga tinggi. Hal ini karena di sini [Sleman] itu kan kebanyakan orang sekolah, jadi angkatan kerjanya tinggi,” kata dia.

Di sisi lain pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan juga terus berupaya untuk menekan angka pengangguran. “Secara nasional angka pengangguran ang dan tingkat pengangguran menurun. Dari angka 5,61 pada Agustus 2016, menjadi 5,50 pada Agustus 2017,” ungkap Retno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif