Jogja
Senin, 24 April 2023 - 08:04 WIB

34.501 Wisatawan Kunjungi Gunungkidul, Mayoritas Piknik ke Pantai

Newswire  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto udara kawasan wisata pantai di Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (25/2/2023). (Istimewa/Ali Lutfi)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Sebanyak 34.501 wisatawan berkunjung ke objek wisata Gunungkidul dalam tiga hari di momen libur Lebaran, Jumat-Minggu (21-23/4/2023). Mayoritas, para wisatawan tersebut memilih piknik ke pantai di Gunungkidul.

Tren kunjungan wisatawan di Gunungkidul selalu meningkat dalam tiga hari terakhir. Jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3.745 orang, Jumat (21/4/2023). Jumlah itu meningkat menjadi 8.241 orang, Sabtu (22/4/2023).

Advertisement

Selanjutnya, peningkatan signifikan terjadi pada Minggu (23/4/2023), yakni mencapai 22.515 orang. Kunjungan wisatawan ke Gunungkidul diprediksi masih tinggi hingga hari ini.

Pelaksana Tugas (PLt) Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono, mengatakan mayoritas wisatawan yang masuk ke Gunungkidul berkunjung ke pantai.

Advertisement

Pelaksana Tugas (PLt) Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono, mengatakan mayoritas wisatawan yang masuk ke Gunungkidul berkunjung ke pantai.

Para wisatawan memiliki banyak pilihan untuk piknik ke pantai karena pantai di Gunungkidul memiliki panjang lebih dari 70 kilometer, membentang dari timur sampai barat.

“Mayoritas wisatawan ke liburan ke pantai, sekitar 90 persen,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Senin (24/4/2023).

Advertisement

Dalam SE itu disebutkan para pelaku wisata diimbau menerapkan standar operasional pelaksanaan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19.

Selanjutnya, memastikan destinasi wisata/usaha pariwisata memperhatikan kebersihan, kesehatan, keindahan, keamanan wisatawan, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Para pemilik hotel/losmen/penginapan agar memasang daftar harga sewa kamar. Pemilik gazebo di sekitar pantai untuk memasang daftar harga sewa.

Advertisement

Pemilik warung makan, kios suvenir, pusat oleh-oleh untuk memasang tarif harga secara transparan dan tidak menaikkan harga secara drastis.

“Kami berharap pelaku jasa wisata mematuhi aturan tersebut,” kata Harry.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif