Jogja
Jumat, 12 Agustus 2011 - 14:59 WIB

35.000 Orang di Bantul nganggur

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Jumlah pengangguran di Bantul menggelembung mencapai 35.000 jiwa. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Didik Warsito, Jumat (12/8) menyatakan, menggelembungnya jumlah pengangguran berasal dari siswa yang baru lulus SMA/SMK dan sekolah sederajat.

Jumlah tersebut baru diketahui beberapa bulan setelah kelulusan. Apakah siswa yang baru lulus tersebut melanjutkan kuliah atau tidak. Penggelembungan jumlah penganggur rutin terjadi setiap tahun. “35.000 Itu posisi sekarang, sebelumnya kan cuma 31.000, bertambah sekitar 4.000, memang bulan-bulan seperti ini mulai Mei terjadi penambahan jumlah pengangguran,” terangnya.

Advertisement

Ia menambahkan, serapan tenaga kerja di jalur formal baik Angkatan Kerja Antar Negara (AKAN), Angkatan Kerja Lokal (AKL) serta Angkatan Kerja Antar Daerah (AKAD) belum diketahui jumlahnya, apakah sebanding dengan penambahan penganguran atau tidak. Namun begitu Didik mengklaim, serapan ke tiga angkatan kerja tersebut biasanya cukup signifikan hingga dapat mengembalikan jumlah pengangguran ke posisi awal sebelum kelulusan.

“Cukup signifikan (serapan tenaga kerja formal), mudah-mudahan saat akhir tahun posisinya kembali ke semula harapannya bisa lebih turun lagi,” ujarnya.

Menurut Didik, sejauh ini Pemkab telah berupaya menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri sebagai salah satu cara menekan pengangguran. Pada 2010 misalnya, Pemkab Bantul menggandeng perusahaan di Malaysia untuk menyediakan tenaga kerja terampil. Dari pihak perusahaan menyediakan kuota tenaga kerja hingga 5.000 jiwa. Namun sampai saat ini baru terpenuhi 240 tenaga kerja.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Advertisement

Foto Ilustrasi

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif