Jogja
Selasa, 16 Oktober 2012 - 12:45 WIB

37 Bangunan Pemkot Jogja Nganggur

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Pemkot Jogja (JIBI/Harian Jogja/dok)

Logo Pemkot Jogja (JIBI/Harian Jogja/dok)

JOGJA—Dari sekitar 134 asset bangunan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja, baru 97 bangunan yang digunakan. Artinya, terdapat 37 bangunan yang nganggur dan tidak dioptimalkan oleh Pemkot.

Advertisement

Dari jumlah tersebut, menurut Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja Zuhrif Hudaya, sebagian besar merupakan bangunan bekas sekolah dasar (SD) yang terkena kebijakan grouping. Misalnya, bekas SD Karangmiri (Umbulharjo), SD Serangan (Ngampilan) dan SD Glagahsari (Umbulharjo).

Selain bekas sekolah, lanjut dia, ada juga bangunan bekas Rumah Dinas (Rumdin) Kementrian Penerangan yang sudah diserahkan ke Pemkot. “Masih banyak asset milik Pemkot yang belum dioptimalkan. Sebagian besar bekas sekolah SD, tapi juga nganggur, tidak digunakan,” jelas Zuhrif, Selasa (16/10/2012).

Penyebab banyaknya bangunan bekas SD yang nganggur itu, sambung politisi PKS tersebut, akibat kebijakan pemerintah yang meng-grouping sekolah. Dengan alasan, kekurangan siswa. Dewan sendiri, ungkap dia, sebenarnya sudah lama meminta agar pihak eksekutif mendata dan mengoptimalkan asset Pemkot yang nganggur tersebut.

Advertisement

Sementara, Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Jogja, Hari Setya Wacana mengakui, ada beberapa bangunan milik Pemkot yang belum optimal digunakan. Hari hanya menyebut tiga contoh bangunan yang penggunaannya akan dioptimalkan oleh Pemkot.

Misalnya, kata Hari, Sub Terminal di Rejowinangun, Umbulharjo, akan disulap menjadi gudang logistik bencana. Sebelumnya, Sub Terminal tersebut dimanfaatkan oleh Dinas Ketertiban (Dintib) Jogja untuk lokasi penyimpanan barang-barang sitaan.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif