Jogja
Jumat, 15 November 2013 - 14:36 WIB

460 Kasus Demam Berdarah di Sleman, Tiga Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Novita Krisnaini menerangkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sleman masih sangat tinggi.

Hingga Oktober 2013 ini sudah tercatat sedikitnya 460 kasus DBD.

Advertisement

“Tahun ini, kasus DBD di Sleman mencapai 460 kasus. Tiga di antaranya meninggal dunia,” jelas Novita, Kamis (14/11/2013).

Novita mengingatkan warga untuk tidak hanya melihat kadar hemoglobin (HB) dalam darah untuk memastikan bahwa seseorang mengidap DBD. Tapi yang lebih penting adalah kadar hematoklit atau kekentalan darah, yang menjadi indikator DBD.

Selain DBD, pihaknya juga mengimbau warga waspada penyakit diare. Ia berharap penyakit tersebut tidak menyerang pada balita.

Advertisement

Dia juga menyarankan agar warga memperhatikan pemenuhan sanitasi dasar, pembuangan limbah dan perilaku hidup sehat dengan mencuci tangan.

“Diare biasanya akan bahaya jika yang terkena adalah balita. Sebab balita daya tahan tubuhnya masih rentan bahkan penyakit diare ini bisa menyebabkan kematian,” jelas Novita.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif