SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA-Dukungan pemerintah pada guru  dinilai kurang terutama untuk meningkatkan profesionalitas guru. Pemerintah tidak mampu mendistribusikan guru secara merata ke seluruh daerah, khususnya daerah pedalaman dan terpencil. Dampaknya, banyak guru yang belum memenuhi kualitas.

“Mereka mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Keadaan ini terjadi lebih dari separuh guru di Indonesia. Artinya, 50% guru SD, SMP dan SMA/SMK sebenarnya tidak memenuhi kelayakan mengajar,” tegas Koordinator Kopertis Wilayah V, Bambang Supriyadidalam pidato ilmiah pada wisuda 38 lulusan magister (S2) Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Rabu (11/12/2013).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Rendahnya kualitas guru, lanjut Budi mengakibatkan siswa-siswi hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan. Mereka juga sulit menjawab soal berbentuk uraian yang memerlukan penawaran. Hal itu disebabkan karena selama ini para siswa terbiasa menghapal dan mengerjakan soal pilihan ganda.

“Perubahan kurikulum yang terus dilakukan juga tak mengubah metode pembelajaran di sekolah. Guru hanya mengenal buku paket yang menjadi acuan dan tidak mencari referensi lain. Daya juang peserta didik untuk mencapai prestasi tinggi juga rendah, terbukti siswa suka mencontek,” kritiknya.

Menurut Bambang, proses pendidikan semestinya tidak hanya berorientasi pada perolehan angka dalam ujian dan ijazah. Guru, katanya, harus dapat meningkatkan daya tangkap siswa dalam menguasai materi pembelajaran agar mereka mampu mengembangkan daya juang dan menguasai ilmu secara mandiri dan jujur.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan mampu memberikan kesempatan secara merata pada seluruh warga untuk mengenyam pendidikan. “Pemerintah juga harus meningkatkan kesejahteraan dan kualifikasi guru secara merata. Saya berharap, pendidikan tinggi seperti UPY ikut tanggap terhadap kondisi, tantangan dan kesempatan ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya