SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan lalu lintas. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, JOGJA — Sebanyak 5,9 juta pemudik diprediksi bakal membanjiri Daerah Istimewa Yogyakarta pada momen Lebaran tahun ini. Untuk mengantisipasi kemacetan akan dilakukan berbagai rekayasa lalu lintas.

“Sebanyak 5,9 juta dari 123,8 juta secara nasional akan ada mobilisasi. Dari sisi penduduk saja DIY hanya 3,6 juta jiwa,” kata Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti saat jumpa pers di Kompleks Kepatihan, Danurejan, Jogja (18/4/2023).

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Kondisi mobilitas masyarakat yang berkunjung Jogja tersebut meningkat drastis dari tahun sebelumnya sebanyak 3 juta pengunjung. Dirinya ingin memastikan untuk lebaran tahun ini zero accident. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung secara drastis tersebut, Dishub DIY akan melakukan banyak rekayasa.

Patroli empat arah terutama di destinasi wisata banyak di wilayah selatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut dirinya menyebut akan banyak melakukan rekayasa lalu lintas dengan dibantu dari pihak di masing-masing kabupaten atau kota baik Polres maupun Dinas Perhubungan.

Made menyebut jika mobilitas masyarakat pada libur lebaran akan lebih banyak berada di wilayah selatan untuk menikmati wisata.

“Baru malamnya akan ada pergerakan ke kota,” ujarnya.

Pada momen Lebaran ini, Dishub DIY menyediakan posko di tiga titik. Posko 1 berada di Babarsari, Posko 2 di Prambanan, dan Posko 3 di Patuk.

“Alasan kami di Patuk karena kami ingin melakukan rekayasa lalu lintas menuju He ha Skyview dan Mangunan,”kata Made.

Pemudik Belum Terlihat

Kepadatan arus lalu lintas di perbatasan Prambanan, Kabupaten Sleman, belum begitu terlihat pada Rabu (19/4/2023). Diperkirakan Peningkatan volume kendaraan pemudik akan terjadi pada hari ini yang sejalan dengan dimulainya cuti bersama untuk pegawai negeri sipil (PNS).

Dari pantauan Harian Jogja, pengendara yang melalui jalan Solo perbatasan Prambanan masih dalam aktivitas harian dan dari warga sekitar. Hal ini terlihat dengan tidak adanya barang bawaan banyak yang di bawa serta plat nomor yang hampir semuanya berkode AB dan AD.

Kapospam Prambanan, AKP Sugiran, menjelaskan dari pemantauan sejak pukul 00.00 WIB, belum terlihat peningkatan volume kendaraan maupun kendaraan pribadi yang membawa pemudik.

“Karena hari ini masih pada kerja, jadi belum mulai mudik,” ujarnya.

Menurutnya, kemungkinan mulai adanya pemudik dan peningkatan arus lalu lintas terjadi saat mulai libur cuti bersama. Jika nanti terjadi kepadatan, pihaknya berdasarkan instruksi Dirlantas Polda DIY, telah menyiapkan pengaturan lalu lintas, yakni dengan contraflow.

Ia menjelaskan contraflow tersebut artinya memberikan jalur yang lebih luas kepada kendaraan yang melaju dari arah timur. Mulai dari jembatan sungai Opak hingga Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor disebut UPPKB Tamanmartani, jalur lambat ke barat, jalur cepat ke barat dan jalur cepat ke timur akan digunakan untuk arus dari timur ke barat.

Sementara arus dari barat yang diasumsikan tidak banyak, akan menggunakan jalur lambat ke timur.

“Nanti Appil di simpang Proliman tidak difungsikan, tapi akan diturunkan personel di sana untuk mengatur lalu lintas,” katanya.

Selain itu, banyak penggalan u turn di sepanjang jalan Solo juga akan ditutup jika terjadi kepadatan lalu lintas. Hal ini untuk mengurangi kendaraan yang u turn agar tidak memperparah kemacetan. “Tapi tetap ada yang dibuka beberapa,” ungkapnya.

Arus dari timur tidak akan dialihkan ke selatan menuju jalan Prambanan-Piyungan, karena terdapat perlintasan sebidang dengan jarak 300 meter. Jika arus dialihkan ke situ, maka akan menimbulkan kemacetan karena adanya perjalanan kereta api.

Meski demikian, Jalan Prambanan-Piyungan tetap dipakai untuk jalur alternatif bagi pemudik atau pengendadra yang hendak menuju ke selatan, seperti Gunungkidul atau Bantul. Sementara untuk jalur alternatif ke arah utara, akan masuk dari simpang Proliman hingga Tempel.

Terkait pembukaan tol Jogja-Solo sepanjang 6 km, menurutnya akan mempercepat arus lalu lintas karena tidak perlu melewati Kartasura. “Nanti melewati Boyolali, Klaten. Itu lebih cepat sekitar 40 menit. Ya otomatis untuk arus kendaraan bisa lancar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya