SOLOPOS.COM - Sejumlah delegasi negara ASEAN sedang makan bersama di di Desa Wisata Kuliner Tradisional Kampung Emas, Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk. Kamis (13/7/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Dinilai berhasil dalam program pembangunan berbasis masyarakat, sebanyak 60 delegasi dari negara-negara ASEAN mengunjungi Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinilai berhasil dalam program pembangunan berbasis masyarakat, sebanyak 60 delegasi dari negara-negara ASEAN mengunjungi Gunungkidul. Kunjungan mereka dilakukan dalam rangka “Asean Workshop on Social Protection Through Community-Driven Development Platforms”.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Pada Kamis (13/7/2017) pagi rombongan diterima langsung Bupati Badingah di Kantor Pemerintah Daerah Gunungkidul. Setelah itu mereka mengunjungi tiga desa, masing-masing Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk; Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari dan Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong.

“Kami mengapresiasi kedatangan delegasi dari ASEAN ini. Mereka juga bisa belajar mengenai pengelolaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat [PNPM] Mandiri dan dana desa yang digulirkan pemerintah,” kata Bupati, Kamis.

Menurutnya Gunungkidul selama ini memang sudah berhasil membangun desa secara mandiri. Dengan dana PNPM Mandiri dan dana desa mampu mengembangkan potensi desa. Seperti di Gunung Api Purba Nglanggeran mampu mengembangkan potensi dengan baik.

Dengan adanya dana desa dan PNPM Mandiri masyarakat dapat lebih mudah mengakses kesehatan dan pendidikan. “Keuntungan PNPM mandiri luar biasa, karena bisa mandiri dalam memnafaatkan pendidikan, kesehatan ekonomi betul-betul,” ungkapnya.

Khususnya dengan pencapaian selama ini di Desa Nglanggeran, delegasi negara ASEAN dapat mengamati dan mempelajari bagaimana pembangunan berbasis masyarakat diterapkan.

Dengan begitu, dapat menerapkannya di negara mereka masing-masing. Terutama tentang bagaimana kami mendorong desa untuk mengembangkan potensi, salah satunya sektor pariwisata.

“Kami juga berharap, kedatangan delegasi ada timbal balik berupa kemanfaatan pengetahuan yang didapatkan oleh masyarakat,” ujar dia.

Sementara itu, pengelola obyek wisata Gunung Api Purba, Nglanggeran, Sugeng Handoko mengatakan, desanya menjadi salah satu tujuan kunjungan delegasi negara ASEAN.

Menurut dia, Nglanggeran pernah memperoleh penghargaan PNPM pariwisata terbaik. Tepatnya pada 2014, menerima penghargaan pelaku PNPM pariwisata terbaik.

Dia pun menyambut baik datangnya delegasi tersebut. Pihaknya akan sangat terbuka untuk saling belajar bertukar pengetahuan tentang pengelolaan desa mandiri. “Kami sedang bisa belajar bersama dan saling bertukar pengetahuan,” kata Sugeng.

Salah satu peserta dari delegasi negara ASEAN, Benilda Badon Tayang mengapreasi partisipasi komunitas di desa yang telah dikunjungi. Menurut dia, suasana di Gunungkidul sangat sejuk. Terlebih pemerintah daerah juga terbuka. “Tanggapan dari pemerintah juga sangat baik,” kata delegasi dari Philipina itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya