SOLOPOS.COM - Ratusan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari 34 pangkalan SMA/SMK se Sleman mengikuti Pengembaraan Akhir Tahun (Batara) ke-32, Jumat (29/12/2017). (Foto istimewa)

Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Dewan Kerja Cabang (DKC) Sleman menggelar Pengembaraan Akhir Tahun (Barata) ke-32

Harianjogja.com, SLEMAN- Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Dewan Kerja Cabang (DKC) Sleman menggelar Pengembaraan Akhir Tahun (Barata) ke-32. Tahun ini, sebanyak 634 orang Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari 34 pangkalan SMA/SMK se-Sleman, mengikuti kegiatan tersebut.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Menurut Imron Ketua Sangga Kerja Barata 32, kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme serta cinta tanah air. Kegiatan tersebut digelar selama lima hari, sejak Kamis (28/12/2017) hingga Senin (1/1/2018) mendatang.

“Banyak kegiatan selama aktivitas tersebut digelar. Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi tersebut, peserta mendapatkan penghargaan dan piala kejuaraan,” katanya melalui rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (29/12/2017).

Salah satu penghargaan yang diperebutkan adalah Piala Kejuaraan Umum dan Tunggul Pengembaraan Akhir Tahun. Pada setiap perhentian (basecamp) peserta menyajikan kreatifitas dan bakat yang dimiliki.

Tema Barata tahun ini, kata Imron, Mewujudkan Tunas Muda yang Berkarakter, Berbudaya, dan Mengenal Potensi Agraria Melalui Gerakan Pramuka. “Jarak yang ditempuh yang akan dilalalui para peserta berkisar 60 kilometer,” katanya.

Perjalanan dimulai dari Lapangan Candi Prambanan menuji lapangan Macanan, Ngemplak untuk bermalam. Aktivitas dilanjutkan ke lapangan Cangkringan sebelum peserta beranjak dan beraktivitas di lapangan Baratan Pakem. Dari Pakem, para peserta menuju ke Lapangan Denggung, Tridadi. Di lokasi ini peserta akan merayakan malam tahun baru 2018 bersama masyarakat.

“Ini yang yang berbeda bagi peserta. Mereka akan berbaur dengan masyarakat, pembunyian terompet, penyalaan kembang api dan pembunyian otok-otok permainan khas desa sebagai tanda pergantian tahun,” katanya.

Ketua Kwartir Cabang Sleman Arif Haryono mengatakan, setiap desa memiliki potensi agraria untuk dikembangkan dan dioptimalkan. Sayangnya, kata dia, potensi yang ada masih kurang diminati bahkan cenderung menganggap petani adalah pekerjaan yang rendahan.

“Kabupaten Sleman memiliki potensi agrarian yang melimpah dari tanaman pangan, hutan, hortikultura. Tetapi kenapa malu menjadi seorang agrarian padahal kita hidup dari petani,” kata dia.

Arif berharap, Pramuka harus menjadi pelopor generasi muda untuk mengembangkan potensi agraria di Sleman. Hal itu dikarenakan gerasi tua saat ini akan semakin hilang.

“Jika tidak ada yang terjun langsung dibidang pertanian, mau dibawa kemana agraria Sleman? Pramuka harus menjadi garda terdepan dalam pengoptimalan dan pengembangan agraria supaya menjadi produk agrarian unggulan,” tambah Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya