Jogja
Senin, 6 September 2021 - 13:47 WIB

7 Bocah Kehilangan Orang Tua dalam Kecelakaan Maut di Tebing Breksi Sleman

Redaksi Solopos  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Truk pengangkut batu dan 11 penumpang yang terguling di tebing Breksi, Sleman, Jumat (3/9/2021) malam. (detik.com)

Solopos.com, BANTUL — Kecelakaan maut yang terjadi di Tebing Breksi, Prambanan, Sleman, Jumat (3/9/2021) membuat tujuh anak menjadi yatim. Orang tua para bocah asal Padukuhan Daraman, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul ini menjadi korban tewas dalam laka tersebut.

Seperti diketahui, ada enam korban tewas dalam kecelakaan truk yang terguling di Tebing Breksi. Salah satu warga Padukuhan Daraman, Haidar, mengatakan lima korban meninggal dunia dalam kecelakaan truk meninggalkan anak yang masih kecil.

Advertisement

“Jika ditotal ada sekitar 7 anak. Paling kecil masih TK,” katanya, Senin (6/9/2021).

Adapun ketujuh anak yang yatim tersebut antara lain, dua anak dari korban Suprapto, satu anak dari korban Ali facrudin. Kemudian satu anak dari korban Imam, satu dari korban Wahdini, dan dua anak dari korban Heri Dwiyanto. Untuk membantu keluarga korban, warga terus berupaya untuk mengumpulkan donasi.

Advertisement

Adapun ketujuh anak yang yatim tersebut antara lain, dua anak dari korban Suprapto, satu anak dari korban Ali facrudin. Kemudian satu anak dari korban Imam, satu dari korban Wahdini, dan dua anak dari korban Heri Dwiyanto. Untuk membantu keluarga korban, warga terus berupaya untuk mengumpulkan donasi.

Selain itu, kata Haidar, warga juga berusaha untuk mendapatkan bantuan dari PT Jasa Raharja, mengingat mereka menjadi korban dari kecelakaan lalu lintas.

“Untuk open donasi ada dua. Ada yang dikoordinatori oleh Mbak Rani [Laili Maharani, mantan anggota DPRD Bantul], dan dari pemuda sini,” jelasnya.

Advertisement

Lebih lanjut Haidar mengungkapkan ada tiga warga lainnya yang jadi korban harus dirawat di tiga rumah sakit berbeda, yakni RSUD Prambanan, RSUP Dr Sardjito dan RS Bethesda. Ketiganya mendapatkan perawatan intensif menyusul luka yang cukup parah akibat kecelakaan tersebut.

“Hari ini, yang di RSUP Dr Sarjito dijadwalkan menjalani operasi besar di bagian kepala,” katanya.

2 Pekan Donasi

Penggerak Open Donasi Mbulak Umpeng, Deny Rafly, mengatakan donasi dibuka selama 2 pekan, mulai 5 hingg 19 September 2021. Adapun donasi bisa berupa uang atau sembako.

Advertisement

“Untuk uang bisa ditransfer ke rekening BCA, GoPay atau OVO. Sedangkan sembako bisa disalurkan ke Dukuh setempat,” katanya.

Menurut Deny, bantuan yang diberikan pada open donasi akan langsung diberikan kepada keluarga korban yang meninggal maupun luka-luka. “Untuk prioritasnya kepada korban yang meninggal dan luka parah,” ucapnya.

Baca Juga: Tewaskan 6 Orang, Ini Fakta-Fakta Kecelakaan Truk Terguling di Tebing Breksi

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut yang terjadi pada Jumat (3/9/2021) malam menyebabkan lima warga Daraman, Srimartani, Piyungan, Bantul, meninggal dunia di lokasi kejadian. Tak lama korban meninggal bertambah, sehingga tercatat enam korban meninggal akibat peristiwa tersebut.

Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman mengatakan kasus kecelakaan maut di dekat objek wisata Tebing Breksi itu bukan karena infrastruktur yang tidak memadai.

Kronologi

Kecelakaan maut ini terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 20.10 WIB. Lokasi kecelakaan tepat berada di sekitar tikungan di bawah pintu masuk objek wisata Tebing Breksi (pemotongan batu).

Saat itu, delapan warga Daraman kerja bakti mengambil batu. Mereka menumpang truk terbuka bernopol AB 8242 ZU. Saat jalan menurun, kendaraan diduga mengalami rem blong sehingga terguling di tikungan bawah tebing Breksi.

Baca Juga: Bagikan UGR Proyek Tol ke Anak, Kakek Miliarder di Sleman: Jangan Buat Beli Mobil!

Kapolsek Prambanan, Kompol Rubiyanto, membenarkan korban meninggal enam orang. “Seorang korban lagi meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Jadi total korban jiwa saat ini sebanyak enam orang. Lima orang meninggal di TKP dan seorang lainnya meninggal di rumah sakit,” katanya saat dikonfirmasi Harian Jogja, Sabtu (4/9).

Dia menyebut, kecelakaan tersebut melibatkan satu truk pengangkut batu dan 11 korban. Setelah dievakuasi semalam, lima korban yang meninggal dibawa ke RS Bhayangkara. Dua korban yang luka parah dirawat di RS Panti Rini dan empat korban yang luka lainnya di RSUD Prambanan. “Yang meninggal yang dirawat di RS Panti Rini,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif