SOLOPOS.COM - Sebanyak 70 anggota paskibra dari SMA Negeri 1 Kasihan ikuti latihan bari-berbaris di Lapangan Sepak Bola Kasihan pada Senin (31/7/2017). (Abi Mufti/JIBI/Harian Jogja)

Sebanyak 70 anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) terpilih dari SMA Negeri 1 Kasihan ikuti latihan paskibra di Lapangan Sepak Bola Kasihan Bantul

 
Harianjogja.com, BANTUL-Dalam rangka mempersiapkan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-72 sebanyak 70 anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) terpilih dari SMA Negeri 1 Kasihan ikuti latihan paskibra di Lapangan Sepak Bola Kasihan Bantul, Senin (31/7/2017).

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Latihan ini dimulai pada pukul 07:00-11:00 WIB dan telah berlangsung sejak Minggu (23/7/2017) akan berakhir hingga Selasa (15/8/2017) dan pada Rabu (16/8/2017) para anggota paskibraka diberi waktu untuk istirahat.

Adapun yang menjadi pemandu selama latihan, yaitu, Serka Yudiman, Serda Sugiyono, dari Koranmil 03/Kasihan dan Aiptu Sudarsana, Bripka Rista dari Polsek Kasihan.

Serka Yudiman selaku pemandu latihan mengatakan, untuk menjadi anggota paskibra dilakukan proses seleksi kesehatan dan cara baris-berbaris yang benar. “Setelah itu dilakukan pengelompokan untuk masuk dalam pasukan paskibraka sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik siswa,” ujar Yudiman, Senin (31/7/2017).

Ia menambahkan, latihan paskibra ini diawali dengan latihan gerakan dasar, penghormatan dan sikap sempurna, seperti, hadap kanan, hadap kiri dan balik kanan yang sesuai dengan aturan.

“Setelah latihan gerakan dasar, lalu diaplikasikan ke dalam tahap pengibaran bendera yang terdiri dari kelompok 17, kelompok 8 dan kelompok 45 dimana yang menjadi pokok dari barisan adalah kelompok 8, jadi diperlukan latihan yang ekstra, dituntut kekompakkan tim, kebersamaan dalam melaksanakan tugas dan rasa tanggung jawab yang tinggi pada diri masing-masing,” kata Yudiman

Aiptu Sudarsana mengaku, sejauh proses latihan paskibra ini sedikit terjadi kendala dan dapat diatasi secara seksama, seperti, masalah waktu dari pihak guru meminta untuk dilakukan latihan secara selang-seling pagi dan sore, namun dari siswa lebih nyaman bila dilakukan di pagi hari.

Setelah dilakukan diskusi bersama Guru, akhirnya, kedua pihak sepakat dilakukan pagi hingga menjelang siang. “Setelah mengikuti latihan, siswa bisa ikut menyusul untuk belajar di sekolah,” ujar Sudarsana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya