Bantul kehilangan sebanyak 73 perusahaan berdasarkan data yang tercatat tahun ini
Harinjogja.com, BANTUL- Bantul kehilangan sebanyak 73 perusahaan berdasarkan data yang tercatat tahun ini. Jumlah pengangguran diprediksi meningkat.
Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul menyebut, hanya ada 621 perusahaan yang tercatat beroperasi di Bantul tahun ini. Padahal tahun lalu, jumlah perusahaan yang ada di daerah ini tercatat sebanyak 694 lembaga. Artinya ada sebanyak 73 perusahaan yang lenyap.
Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan dan Hubungan Industrial (HI) Disnakertrans Bantul And Nursina Karti mengatakan, lenyapnya sebanyak 73 perusahaan itu diketahui lembaganya dari data yang dilaporkan Disnakertrans DIY. “Saat ini kewenangan pendataan perusahaan dan sebagainya ditangani DIY, kami hanya menerima laporan. Jumlahnya justru berkurang banyak,” kata And Nursina Karti, Minggu (27/8).
Pihaknya kata dia tidak mengetahui mengapa sebanyak 73 perusahaan itu lenyap. Pasalnya otoritas perusahaan tak pernah melaporkan apa yang terjadi dengan usaha mereka termasuk kondisi karyawannya. Bahkan pemerintah tidak mengetahui berapa karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat lenyapnya puluhan perusahaan tersebut.
“Kami bingung, kami tidak tahu kemana perusahaan-perusahaan itu. Makanya kami akan mencari tahu kemana selisih jumlah perusahaan itu [perusahaan yang lenyap],” papar dia. And Nursina Karti memastikan, perusahaan yang dimaksud adalah usaha yang memiliki pekerja di atas 25 orang.
Pemerintah kata dia mengkhawatirkan lenyapnya perusahaan tersebut menyebabkan terjadinya PHK dan berakibat pada penambahan jumlah pengangguran. Ia membandingkan, dua perusahaan yang dilaporkan tutup tahun ini saja telah menyebabkan PHK pada lebih dari 600 orang tenaga kerja.