Jogja
Kamis, 29 Mei 2014 - 15:30 WIB

8 Tahun Setelah Gempa Bumi, Baru 10 Desa Tangguh Bencana di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan simulasi bencana (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL–Delapan tahun sejak bencana gempa mengguncang, Bantul baru memiliki 10 desa siaga dan tangguh bencana dari total jumlah desa keseluruhan 75 desa yang ada.

Upaya merintis desa tangguh bencana dilakukan secara terus menerus dan memperhatian banyak faktor kesiapan masing-masing desa.

Advertisement

Ketua Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan desa tangguh bencana dirintis kerja sama langsung Badan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB) untuk kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi. Desa tangguh bencana  menuntut kesadaran masyarakat tentang perilaku menyelamatkan keluarga saat terjadi bencana.

“Pendampingan secara terus-menerus dilakukan agar desa tangguh atau desa siaga bencana ini berdaya dan menumbuhan kesadaran menghadapi bencana alam,” ujar Dwi di sela-sela menggelar kegiatan refleksi dan doa bersama peringatan delapan tahun gempa bumi 27 Mei 2006 silam di Parasamya Bantul yang dihadiri seluruh SKPD dan perwakilan ormas, Senin (26/5/2014).

Menurut Dwi tidak mudah membentuk desa tangguh karena harus memenuhui persyaratan sebanyak 20 item. Tiga dia di antaranya, desa telah memiliki peraturan desa terkat penanganan bencana, memiliki forum pengurangan risiko bencana, dan telah memetakan serta memiliki jalur evakuasi.

Advertisement

Diakui Dwi tidak bisa instan membentuk desa tangguh karena masyarakat harus terus senantiasa mendapatkan fasilitasi pemberdayaan, simulasi, sosialisasi penanganan bencana hingga diikuti pembentukan relawan desa.

Menurut dia, dua desa tahun ini dirintis sebagai desa tangguh yakni Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro dan Desa Wonolelo Kecamatan Pleret menyusul desa lain di antaranya Poncosari, Gadingsari, Gadungharjo, Tirtohargo, Srigading, Parangtritis.  “Dua lainnya juga di kawasan selatan,”  imbuh Dwi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif