Jogja
Senin, 24 Januari 2022 - 22:00 WIB

80 Warga Tempel Sleman Mulai Terima Uang Ganti Rugi Tol Jogja-Bawen

Abdul Hamid Razak  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pensiunan guru, Sunardi, menjadi salah seorang miliader baru dari Banyurejo setelah menerima uang ganti rugi proyek tol Jogja-Bawen, Senin (24/1/2022). (Solopos.com/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN — Sebanyak 80 warga Kalurahan Banyurejo, Kapaneon Tempel, Sleman, yang terdampak pembangunan jalan tol Jogja-Bawen menerima uang ganti rugi pada Senin (24/1/2022). Total ada 228 warga Banyurejo yang terdampak tol Jogja-Bawen.

Pencairan ganti rugi tahap pertama senilai Rp59,4 miliar dengan total Rp127,2 Miliar. “Paling besar jumlah uang ganti rugi yang diterima sebesar Rp4,5 miliar dengan luas 2.500 meter persegi. Ini tanah sawah,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja-Bawen, Wijayanto, di sela-sela pencairan.

Advertisement

Setelah pencairan uang ganti rugi kepada warga pemilik lahan terdampak, proses selanjutnya adalah pencairan uang ganti rugi untuk objek atau bidang yang memiliki karakteristik khusus. Seperti tanah kas desa, tanah wakaf dan juga tanah instansi ataupun yayasan.

“Jumlah bidang dan anggarannya saya tidak hafal, tapi diharapkan pembayaran UGKnya 100% segera diselesaikan,” kata Totok, sapaan Wijayanto.

Advertisement

“Jumlah bidang dan anggarannya saya tidak hafal, tapi diharapkan pembayaran UGKnya 100% segera diselesaikan,” kata Totok, sapaan Wijayanto.

Baca Juga: Pemprov Jateng: Tol Yogyakarta-Bawen Berefek Positif ke Candi Borobudur

PGS Direktur Utama Oemi Vierta Moerdika menjelaskan PT JJB berkomitmen melaksanakan target konstruksi seksi 1 jalan tol Jogja-Bawen ruas Jogja-SS Banyurejo dimulai pada 2022 ini. Saat ini, proses pembebasan lahan di Banyurejo mulai dilaksanakan, adapun di Magelang Jawa Tengah juga mulai digelar kegiatan konsultasi publik.

Advertisement

Terpisah, Lurah Banyurejo Saparjo mengatakan mayoritas lahan yang dibebaskan berada di dusun Onggojayan. Sebagian besar area pertanian dan hanya sedikit yang berstatus lahan pekarangan. “Tapi ada sebagian warga yang rumahnya habis semua, ada yang sebagian. Jadi memang harus ganti rumah,” katanya.

Baca Juga: Uang Ganti Rugi Tol Jogja-Bawen Capai Triliunan

Adapun tanah kas desa (TKD) yang terdampak pembangunan jalan tol, lanjut Saparjo, berupa area SDN Banyurejo 1. Kalurahan masih memproses pengajuan pembebasannya ke Pemda DIY. “Cuma kami tidak tahu apakah bangunan rumah penjaga sekolah yang berdiri di TKD itu juga diganti atau tidak. Kami berharap tetap dapat uang ganti rugi,” katanya.

Advertisement

Selain sekolah, ia juga berharap jalan swadaya masyarakat juga mendapatkan ganti rugi. Termasuk gapura masuk dusun yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.

Sejumlah warga yang menerima uang ganti rugi mendadak menjadi miliader baru. Meskipun begitu, warga tetap bertekad untuk menggunakan uang itu untuk membeli lahan baru. “Tanah kembali ke tanah, rumah kembali ke rumah. Itu yang akan saya lakukan,” kata Sunardi, pensiunan guru di Banyurejo yang menjadi salah satu penerima uang ganti rugi.

Baca Juga: Catat! Ini Komponen Ganti Rugi Tol Jogja-Bawen

Advertisement

Sunardi menerima Rp2,4 miliar untuk luas lahan 1.171 meter persegi. Ia mengaku sudah memiliki calon lahan baru untuk menggantikan lahan lama yang terdampak pembangunan jalan tol. “Bahkan sudah saya DP, agar uangnya nggak kemana-mana,” kata Sunardi.

Hal senada disampaikan Titi Purwati. Istri pensiunan TNI, Mayor (Pur) Lagimin, sudah tinggal membayar lahan baru yang sudah disepakati untuk lahan pertanian. Ia menerima uang ganti rugi Rp3,69 miliar untuk lahan sawah seluas 1.732 meter persegi.

“Sudah ada rencana membeli sawah baru, tinggal bayar luasnya 4.000 meter persegi. Yang tergusur lahan sawah ya saya kembalikan lagi ke sawah agar bisa digarap lagi oleh warga lokal. Jadi mereka tetap bisa bekerja,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif