SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo memotong pita sebagai tanda peresmian gudang cadangan pangan LDPM Gapoktan Asri Lestari Desa Banjarasri Kalibawang, Selasa (4/12/2012).Nina Atmasari/JIBI/Harian Jogja

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo memotong pita sebagai tanda peresmian gudang cadangan pangan LDPM Gapoktan Asri Lestari Desa Banjarasri Kalibawang, Selasa (4/12/2012).Nina Atmasari/JIBI/Harian Jogja

KALIBAWANG—Saat ini masih ada 83 desa di DIY yang termasuk desa rawan pangan dan gizi meskipun ketersediaan pangan di wilayah ini masih memadai.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi DIY Asikin Chalifah memaparkan 83 desa itu berada di empat kabupaten di DIY, tertinggi di Gunungkidul, disusul Kulonprogo, Bantul dan Sleman. “Jumlah ini sudah menurun dibanding 2009 yang jumlahnya mencapai 137 desa,” jelas Asikin di sela-sela peresmian gudang Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di Gapoktan Asri Lestari Desa Banjarasri Kalibawang, Selasa (4/12/2012).

Di Gunungkidul dan Sleman, penyebab rawan pangan yakni masih tingginya angka kemiskinan sedangkan di Kulonprogo dan Bantul, penyebabnya adalah kemiskinan, produksi bahan pangan dan kesehatan.

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk terus menekan desa rawan pangan dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat, salah satunya dengan pendirian gudang LDPM untuk cadangan pangan di setiap gapoktan. Gudang ini selain mengelola cadangan pangan sekaligus menjaga stabilitas harga bahan pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya