Jogja
Selasa, 25 Oktober 2011 - 16:56 WIB

Abrasi hebat berpotensi terjadi sepekan ke depan

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Gelombang tinggi pemicu abarasi hebat di pantai selatan DIY diperkirakan masih akan terjadi dalam sepekan ke depan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memperkirakan, abrasi masih bakal terjadi lantaran gelombang tinggi akibat kecepatan angin berpotensi terjadi saat musim hujan. Staf Data dan Informasi BMKG, Wawan Joko Suwondo kepada Harian Jogja, Selasa (25/10) menjelaskan, DIY saat ini memasuki musim penghujan. Hujan memicu munculnya tekanan udara rendah di selatan equator atau di Samudera Hindia tepatnya di dekat Benua Australia. Daerah-daerah bertekanan udara rendah itulah yang memicu kecepatan angin (pertemuan angin). Kecepatan angin otomatis dengan sendirinya memicu tingginya gelombang yang dapat mengakibatkan abrasi di bibir pantai.

Advertisement

“Kecepatan angin dapat naik antara 9-30 km/jam, normalnya hanya 9-18 km/jam. Kecepatan angin inilah yang memicu gelombang tinggi,” terang Wawan.

Gelombang tinggi yang terjadi diperkirakan mencapai antara 1,5 meter- 4 meter dari kondisi normal yang hanya 1,5 meter-2 meter. Pada batasan normal, aktivitas melaut masih dianggap aman, namun bila gelombang telah mencapai tiga meter artinya telah dianggap berbahaya dan masyarakat harus waspada.

“BMKG memantau empat meter tiu sudah tinggi, tapi kenyataanya nelayan di lapangan melihat bisa sampai lima meter. Kenapa berbeda, karena kalau kami kan mengukurnya berdasarkan ring dan pantauan satelit jadi berbeda dengan yang tampak langsung di lapangan,” lanjutnya.

Advertisement

Meski begitu kondisi cuaca menurutnya selalu berubah atau dinamis, BMKG hanya dapat memprediksikan maksimal sepekan ke depan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Sebenarnya lanjut Wawan, lembaganya juga telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat lewat instansi terkait mulai 21-24 Oktober lalu akan tingginya gelombang agar warga menghentikan aktifitas melaut. Namun sejak kemarin (25/10) ketinggian gelombang terpantau mengecil dan berpotensi meninggi selama tujuh hari ke depan.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif