Jogja
Minggu, 22 September 2013 - 21:50 WIB

ABRASI PANTAI DEPOK : Rusak Diterjang Gelombang, Bangunan di Pantai Depok Harus Dibongkar

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - abrasi yang terjadi di pesisir selatan Bantul

abrasi yang terjadi di pesisir selatan Bantul

Harian Jogja.com, BANTUL— Sebanyak 12 bangunan warung makan di Pantai Depok, di Kretek, Bantul, rusak diterjang gelombang pasang, Jumat (20/9/2013). Hingga Minggu (22/9/2013), kondisi gelombang di pantai selatan berangsur normal.

Advertisement

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menegaskan, bangunan di sepanjang Pantai Depok harus digeser hingga 200 meter dari bibir pantai agar kerusakan akibat hantaman gelombang dan abrasi tak bertambah.

Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, menyatakan, jarak bangunan minimal 200 meter dari bibir pantai telah diatur dalam peraturan daerah. Tak ada cara lain menghindari bencana abrasi selain membongkar bangunan itu dan menggesernya hingga minimal 200 meter dari pantai. “Aturan sudah jelas sebenarnya, mau enggak mau harus digeser,” kata Dwi, Minggu (22/9/2013).

Namun kata dia, kewenangan untuk membongkar bangunan yang berjarak tak sampai 10 meter dari bibir pantai harus dilakukan sejumlah instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Satuan Polisi Pamong Praja. “Kami hanya menyatakan bahwa daerah itu berbahaya atau rawan bencana. Kewenangan membongkar ada di instansi lain,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu Komandan SAR Pantai Depok, Dwi Purwanto mengatakan, hingga Minggu (22/9/2013) gelombang laut relatif mengecil setelah sebelumnya pada Jumat (20/9/2013) sempat besar hingga merusak 12 bangunan warung makan di pinggir Pantai Depok. “Sekarang gelombangnya relatif mengecil hanya sekitar dua meter lebih,” tuturnya.

Meskipun demikian, nelayan belum memutuskan melaut. Terlebih sebelumnya seorang nelayan mengalami luka akibat terbentur kapal yang terbalik dihantam gelombang pada Sabtu (21/9/2013). “Sebenarnya untuk wilayah lain gelombang sudah mengecil, hanya kami belum melaut. Tapi besok pasti sudah pada melaut semua,” ujarnya.

Sedangkan 12 warga yang warungnya rusak, belum berani berjualan. Warga masih sibuk membersihkan puing bangunan yang rusak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif