SOLOPOS.COM - Warga mengais sisa-sisa barang masih bisa dimanfaatkan dari rumah mereka yang rusak diterjang gelombang pasang di Pantai Samas, beberapa waktu lalu.

Warga mengais sisa-sisa barang masih bisa dimanfaatkan dari rumah mereka yang rusak diterjang gelombang pasang di Pantai Samas, beberapa waktu lalu.

Harian Jogja.com, BANTUL—Abrasi masih mengancam warga di Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul. Bahkan saat ini masih ada warga yang tinggal berjarak hanya satu meter dari pantai.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tri Mulyadi, warga Pantai Samas kepada Harian Jogja.com, mengatakan, setelah sebelumnya abrasi merusak sejumlah rumah di sebelah timur pantai, kini pasang air laut sudah mengenai sebagian kandang pelestarian penyu. “Sebagian kandang sudah kena, itu sudah mau roboh,” kata Tri, Rabu (4/9/2013).

Tak hanya kandang penyu, tempat pelelangan ikan (TPI) dan rumahnya yang berada agak ke barat (menjorok ke selatan) kini paling terancam. Bahkan menurut Tri, rumahnya hanya berjarak satu meter dari air laut.

“Sebentar lagi TPI kena abrasi, rumah saya jaraknya juga tinggal satu meter dari pantai,” ungkapnya.

Tri mulai memikirkan untuk mengungsi ke rumah ayahnya yang juga berada di Pantai Samas. Sebab kata dia, air pasang kadang masih tinggi. Di Samas saat ini ada sekitar enam rumah yang paling rawan terkena abrasi.

Tri juga menyatakan rencana relokasi oleh Pemkab Bantul pemerintah sampai saat ini juga belum jelas dan belum ada sosialisasi ke warga. Sejauh ini menurut Tri, hanya ada bantuan karung pasir yang dikirim ke Samas.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, pemerintah baru mempersiapkan rencana sosialisasi relokasi ke warga serta persiapan lahan area relokasi.

Lahan itu rencananya menggunakan Sultan Ground (SG) agar mudah digunakan untuk relokasi. Kendati DPRD Bantul telah berkali-kali mendesak segera dilaksanakan relokasi mengingat daya rusak abrasi yang begitu cepat dari yang dibayangkan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya