Jogja
Kamis, 5 September 2013 - 18:58 WIB

ABRASI PANTAI SAMAS : Gelombang Pasang Ancam Rusak TPI Samas

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengais sisa-sisa barang masih bisa dimanfaatkan dari rumah mereka yang rusak diterjang gelombang pasang di Pantai Samas, beberapa waktu lalu.

Warga mengais sisa-sisa barang masih bisa dimanfaatkan dari rumah mereka yang rusak diterjang gelombang pasang di Pantai Samas, beberapa waktu lalu.

Harian Jogja.com, BANTUL—Abrasi masih mengancam warga di Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul. Bahkan saat ini masih ada warga yang tinggal berjarak hanya satu meter dari pantai.

Advertisement

Tri Mulyadi, warga Pantai Samas kepada Harian Jogja.com, mengatakan, setelah sebelumnya abrasi merusak sejumlah rumah di sebelah timur pantai, kini pasang air laut sudah mengenai sebagian kandang pelestarian penyu. “Sebagian kandang sudah kena, itu sudah mau roboh,” kata Tri, Rabu (4/9/2013).

Tak hanya kandang penyu, tempat pelelangan ikan (TPI) dan rumahnya yang berada agak ke barat (menjorok ke selatan) kini paling terancam. Bahkan menurut Tri, rumahnya hanya berjarak satu meter dari air laut.

“Sebentar lagi TPI kena abrasi, rumah saya jaraknya juga tinggal satu meter dari pantai,” ungkapnya.

Advertisement

Tri mulai memikirkan untuk mengungsi ke rumah ayahnya yang juga berada di Pantai Samas. Sebab kata dia, air pasang kadang masih tinggi. Di Samas saat ini ada sekitar enam rumah yang paling rawan terkena abrasi.

Tri juga menyatakan rencana relokasi oleh Pemkab Bantul pemerintah sampai saat ini juga belum jelas dan belum ada sosialisasi ke warga. Sejauh ini menurut Tri, hanya ada bantuan karung pasir yang dikirim ke Samas.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, pemerintah baru mempersiapkan rencana sosialisasi relokasi ke warga serta persiapan lahan area relokasi.

Advertisement

Lahan itu rencananya menggunakan Sultan Ground (SG) agar mudah digunakan untuk relokasi. Kendati DPRD Bantul telah berkali-kali mendesak segera dilaksanakan relokasi mengingat daya rusak abrasi yang begitu cepat dari yang dibayangkan pemerintah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif