SOLOPOS.COM - Kondisi permukiman di Pantai Samas yang terus tergerus air laut, seperti terlihat Minggu (8/9/2013).

Kondisi permukiman di Pantai Samas yang terus tergerus air laut, seperti terlihat Minggu (8/9/2013).

Harian Jogja.com, BANTUL—Hingga Minggu (8/9/2013), warga Pantai Samas, dibantu Tim SAR dan relawan terus bahu membahu membangun tanggul pengaman di sekitar permukiman warga. Pembangunan tanggul bertujuan menahan abrasi yang terus meluas.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Namun upaya warga ini dianggap sia-sia. Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, mengimbau agar warga tidak melanjutkan pembangunan tanggul. Dwi menilai, pembuatan tanggul hanya sia-sia karena dasar tanggul merupakan pasir yang tidak akan kuat menahan gerusan air laut.

Dwi mengakui, pemerintah pernah membangun tanggul dengan menggunakan batu uruk, dan hasilnya juga tidak maksimal. “Apalagi tanggul hanya akan dari bebatuan dengan dasar pasir,” jelasnya, Minggu (8/9/2013).

Ketua BPBD mengimbau agar warga pesisir Pantai Samas di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, menunggu upaya pemerintah yang tengah dalam proses penentuan tempat relokasi. Rencana merelokasi warga tengah berjalan dengan menunggu selesainya pendataan aset tanah Sultan Ground (SG) yang tengah dilakukan.

“Yang jelas kami masih melangkah untuk menentukan tempat relokasi warga yang lebih aman, berjarak 100 meter sampai 200 meter dari pantai,” ujar Dwi Daryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya