Jogja
Minggu, 8 September 2013 - 19:46 WIB

ABRASI PANTAI SAMAS : Pembangunan Tanggul Hanya Sia-sia

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi permukiman di Pantai Samas yang terus tergerus air laut, seperti terlihat Minggu (8/9/2013).

Kondisi permukiman di Pantai Samas yang terus tergerus air laut, seperti terlihat Minggu (8/9/2013).

Harian Jogja.com, BANTUL—Hingga Minggu (8/9/2013), warga Pantai Samas, dibantu Tim SAR dan relawan terus bahu membahu membangun tanggul pengaman di sekitar permukiman warga. Pembangunan tanggul bertujuan menahan abrasi yang terus meluas.

Advertisement

Namun upaya warga ini dianggap sia-sia. Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, mengimbau agar warga tidak melanjutkan pembangunan tanggul. Dwi menilai, pembuatan tanggul hanya sia-sia karena dasar tanggul merupakan pasir yang tidak akan kuat menahan gerusan air laut.

Dwi mengakui, pemerintah pernah membangun tanggul dengan menggunakan batu uruk, dan hasilnya juga tidak maksimal. “Apalagi tanggul hanya akan dari bebatuan dengan dasar pasir,” jelasnya, Minggu (8/9/2013).

Ketua BPBD mengimbau agar warga pesisir Pantai Samas di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, menunggu upaya pemerintah yang tengah dalam proses penentuan tempat relokasi. Rencana merelokasi warga tengah berjalan dengan menunggu selesainya pendataan aset tanah Sultan Ground (SG) yang tengah dilakukan.

Advertisement

“Yang jelas kami masih melangkah untuk menentukan tempat relokasi warga yang lebih aman, berjarak 100 meter sampai 200 meter dari pantai,” ujar Dwi Daryanto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif