Jogja
Kamis, 1 Desember 2016 - 09:21 WIB

ABRASI PANTAI SELATAN : Ini Penyebab Kawasan Pantai baron Rawan Tergerus

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi warung milik Muyar yang terkena abrasi, Selasa (15/7/2014). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Abrasi Pantai Selatan perlu diatasi bersama.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Banjir yang terjadi di Sungai Bawah Tanah Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari membuat kawasan Pantai Baron mengalami abrasi sekitar 50 centimeter. Akibat kejadian ini, para pengunjung diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di pantai tersebut.

Advertisement

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengimbau kepada pengunjung untuk berhati-hati. Dia pun berharap, untuk sementara waktu pengunjung tidak melakukan aktivitas bermain air di Pantai Baron, karena lokasinya berbahaya dan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan laut.

“Namun jika pengunjung tetap ingin bermain, saya harap bisa berkoordinasi dengan petugas SAR. Koordinasi itu penting demi alasan keselamatan dan kami juga siap membantu menunjukan lokasi yang aman sehingga kenyamanan pengunjung tidak terganggu,” tutur dia.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono mengatakan, abarasi yang terjadi di Pantai Baron merupakan hal yang sudah sering terjadi. Menurut dia, abrasi terjadi karena adanya gabungan aliran air dari sungai bawah tanah dan ombak dari laut. Dua faktor ini seringkali membuat alur sungai bawah berubah-ubah dalam rentang waktu tertentu, mulai dari mengalir ke arah timur atau ke selatan yang lansung menuju ke laut.

Advertisement

Dijelaskannya, perubahan alur ini yang perlu diwaspadai saat aliran mengalir ke timur. Sebab hal itu bisa memicu terjadinya kecelakaan laut, terutama bagi wisatawan yang tidak bisa berenang. “Kalau sudah mengalir ke timur biasanya akan dibarengi munculnya gundukan pasir yang menyerupai pulau karena terpisah oleh aliran sungai,” ungkapnya.

Jika sudah demikian, lanjut Marjono, wisatawan menjadi tertarik untuk melakukan penyeberangan. Hal inilah yang menjadi bahaya karena disamping arus yang begitu kuat, terkadang kedalamannya bisa mencapai tiga meter. “Ya kalau tidak hati-hati bisa hanyut,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif