SOLOPOS.COM - Kondisi Pantai Kuwaru setelah abrasi. Foto diambil Minggu (29/9/2013). (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Harianjogja.com, BANTUL—Abrasi yang terjadi di Pantai Kuwaru menyebabkan kerusakan yang berdampak menurunkan daya tarik wisatawan berkunjung ke pantai Kuwaru. Akibatnya, jumlah pengunjung di pantai tersebut merosot tajam.

Rubiyanto, 41, salah seorang penjaga parkir di Pantai Kuwaru mengungkapkan, pendapatan dari hasil parkir kendaraan wisatawan ke pantai ini turun drastis sejak 2012 lalu kala abrasi besar mulai terjadi.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Kondisi itu berlanjut hingga saat ini, dan menyebabkan puluhan bangunan hilang dan rusak terkena abrasi. Dahulu kata dia, sekitar 2009-2011 merupakan puncak keramaian Pantai Kuwaru.

Pendapatan dari hasil parkir saat hari libur saat itu mencapai Rp6 juta-Rp8 juta sehari. Namun sekarang penghasilan senilai Rp2 juta per hari saat libur dianggap sudah tinggi.

“Dulu parkir mobil dan motor saja sampai ke jalan, sekarang banyak lahan parkir kosong,” terang Rubiyanto ditemui pekan lalu.

Abrasi di Pantai Kuwaru lanjutnya menghilangkan sebanyak 70-an bangunan warung makan, MCK dan fasilitas lainnya di Kuwaru.

Tak hanya itu, lebih dari 2.000 batang pohon cemara ikut hilang. Padahal pohon-pohon itu sangat berguna meneduhkan kawasan pantai serta menjadi penghalang angin yang bercampur air garam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya