SOLOPOS.COM - Tim TRC BPBD Sleman mengevakuasi material longsoran dan pohon tumbang di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Senin (9/10/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

BPBD Sleman memetakan lokasi rawan longsor di Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN— Bdan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyatakan, terdapat 200 titik rawan longsor yang tersebar di Kecamatan Prambanan selama musim hujan ini. Potensi rekahan tanah juga muncul di sepanjang pegunungan Prambanan yang masuk wilayah Desa Gayamharjo, Wukirharjo, Sumberejo, dan Bokoharjo.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Jumlah tersebut didapatkan dari hasil pemetaan BPBD Sleman. Joko Lelono, Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman mengatakan, masih ada kemungkinan penambahan titik rawan longsor lainnya, “Kurang lebih 200 tapi kita tidak bisa memastikan jika ada penambahan,” ujarnya, Selasa (10/9/2017). Disebutkannya, hanya Desa Madurejo dan Sumberharjo yang tidak memiliki rekahan potensi longsor.

Heru Sapto, Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Bencana BPBD Sleman mengatakan rekahan tanah memang muncul di sejumlah daerah yang disebutkan di atas. “Ada di pegunungan Prambanan meskipun saat ini belum begitu besar,” katanya. BPBD sendiri bersiap untuk mengantisipasi resiko bencana puting beliung dan longsor selama musim hujan. Upaya dilakukan dengan pemangkasan pohon perindang jalan dan pemebersihan sampah di alur sungai. Sedangkan untuk lahan dengan rekahan tanah dilakukan pengisian tanah agar tidak rawan longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya