SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Jumlah penderita gangguan jiwa di Gunungkidul relatif tinggi dan tak jarang penderita ganguan jiwa akut dipasung oleh keluarga.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, terdapat 31 kasus pemasungan.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Seksi Publikasi Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) DIY Ida Rochmawati mengatakan, penanganan penderita ganguan jiwa masih minim.

Masyarakat menganggap penyakit tersebut merupakan sesuatu yang harus disembunyikan. Dampaknya, penderita seringkali dikucilkan oleh masyarakat. Bahkan, tak jarang demi alasan keamanan banyak penderita dipasung.

“Banyak kasus penderita ditangani secara salah. Akibatnya, pengobatan yang dilakukan terkesan sia-sia,” kata Ida, Jumat (10/10/2014).

Psikiater RSUD Wonosari itu menjelaskan, kondisi ini bertambah pelik karena minimnya pelayanan kesehatan untuk penderita ganguan jiwa.

Dia mencontohkan, di Gunungkidul hanya tiga puskesmas yang memberikan pelayanan, yakni Puskesmas Wonosari II , Playen I dan Semanu I.

“Kami terus berusaha untuk memberikan pelayanan terhadap penderita kesehatan jiwa. Bentuk kerja sama antara rumah sakit dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah pembentukan desa siaga sehat jiwa di Semanu,” ungkap Ida.

Ida menambahkan berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengurangi angka pemasungan. Namun, tetap saja belum bisa mengurangi, malahan dalam beberapa tahun cenderung meningkat.

“Pemasungan dilakukan karena ketidaktahuan masyarakat, terutama berkaitan dengan akses pengobatan. Sebenarnya, kalau diobati dengan benar maka penyakit itu bisa disembuhkan,” katanya lagi.

Pemasungan bukanlah langkah yang bijak untuk mengatasi penderita gangguan jiwa. Meski dengan dalih untuk keamanan, hal tersebut tidak dapat dibenarkan.

“Pastinya keadaan penderita akan semakin tertekan. Bukannya akan sembuh, keadaan penderita jadi semakin parah,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya