SOLOPOS.COM - Kondisi Sungai Bengawan Solo di sebelah selatan pabrik PT PPI yang sedang dibangun di Dusun Timang, Wonokerto, Wonogiri, Rabu (15/2/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Nasib pabrik es tunggu pertemuan lanjutan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul belum bisa memastikan nasib investor asal Rusia yang ingin membangun pabrik es di Desa Pucung, Girisubo. Keputusan jadi tidaknya pembangunan, masih menunggu pertemuan antara investor bersama-sama dengan Pemerintah DIY.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Khairudin mengatakan, rencana pembangunan pabrik es yang dilakukan oleh investor Rusia terkendala masalah lokasi pabrik. Pasalnya lokasi yang akan dibangun berada di kawasan lindung yang merupakan bagian dari aliran Sungai Bengawan Solo Purba. “Inilah kenapa yang jadi alasan rekomendasi tata ruang tidak bisa turun karena lokasinya berada di kawasan lindung,” kata Khairudin kepada Harianjogja.com, Rabu (27/12/2017).

Menurut dia, adanya permasalahan ini, maka rencana pembangunan menjadi terkendala. Terlebih lagi, sambung Khairudin, pihak investor memilih lokasi yang berdekatan Pelabuhan Sadeng sehingga menekan biaya selama produksi. “Dengan tidak dikeluarkannya rekomendasi tata ruang, kami belum tahu lagi kelanjutannya seperti apa,” ujar mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup ini.

Diungkapkannya, untuk kelanjutan investasi dari Rusia, rencananya Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul akan bertemu dengan Pemerintah DIY. Pertemuan dilakukan karena proses datangnya calon investasi tidak lepas dari peranan dari provinsi. “Jadi kepastiannya tunggu koordinasi ini. Mudah-mudahan setelah pertemuan akan ada titik temu terkait dengan pembangungan pabrik tersebut,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan Khairudin, sebelum ditolaknya rekomendasi tata ruang untuk pembangunan pabrik, calon investor telah melakukan survei lokasi. “Tempat itu dipilih karena dekat dengan pelabuhan. Sayangnya izin yang diajukan tidak memeroleh rekomendasi dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang,” katanya.

Baca juga : Pabrik Es Asal Rusia Batal Dibangun di Gunungkidul

Sebelumnya, rencana pembangunan pabrik es oleh investor Rusia terancam batal karena lokasi pembangungan berada di kawasan lindung. Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunungkidul Winaryo mengatakan, penolakan pemberian rekomendasi karena lokasi berada di area Sungai Bengawan Solo Purba. “Kami tidak memberikan rekomendasi karena lokasi pabrik masuk ke zona merah,” kata Winaryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya