Jogja
Selasa, 14 Maret 2023 - 12:19 WIB

Ada Fenomena Api Diam di Area Kubah Lava Merapi, Begini Penjelasan BPPTKG

Newswire  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 14 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1500 meter ke arah barat. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.

Solopos.com, SLEMAN — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memantau ada fenomena api diam di area kubah lava barat daya Gunung Merapi, Senin (13/3/2023) pukul 18.00 WIB-24.00 WIB.

Selama pengamatan itu, BPPTKG tidak mencatat adanya awan panas guguran maupun lava pijar yang keluar dari Gunung Merapi.

Advertisement

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, mengatakan keberadaan titik api merupakan fenomena wajar pada kubah lava gunung api yang sedang aktif.

“Api diam itu penampakan rona merah, biasanya akibat lava yang panas,” katanya seperti diberitakan Solopos.com dari Antara, Selasa (14/3/2023).

Berdasarkan pengamatan BPPTKG, Selasa (14/3/2023) pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi sebanyak dua kali dengan jarak luncur awan panas guguran mencapai 1.600 meter sampai 2.000 meter mengarah ke barat daya.

Advertisement

Di kesempatan itu, teramati pula sebanyak 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

Gempa awan panas guguran tercatat dua kali, gempa guguran 55 kali, gempa fase banyak 10 kali, dan gempa vulkanik dangkal dua kali. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran, yakni di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak dan Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Potensi bahaya juga di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak. Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Advertisement

BPPTKG mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya lahar di alur sungai berhulu Merapi, terutama saat terjadi hujan di puncak gunung. Hingga sekarang BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang telah ditetapkan sejak November 2020.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif