SOLOPOS.COM - Bupati Gunungkidul Badingah bersama-sama dengan jajaran forkompida saat meninjau Jembatan Watusigar baru yang diresmikan pada Rabu (24/1/2018). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Bupati Gunungkidul Badingah bersama-sama dengan jajaran Forkompida meresmikan Jembatan Watusigar

 

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Warga Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen sekarang dapat berbangga. Pasalnya, setelah puluhan tahun mengidam-idamkan jembatan yang representatif dapat terealisasi di tahun ini.

Rabu (24/1/2018), Bupati Gunungkidul Badingah bersama-sama dengan jajaran Forkompida meresmikan Jembatan Watusigar yang baru. Peresmian ini sekaligus menggantikan peran jembatan lama yang telah beroperasi sejak 1985 lalu.

Kepala Desa Watusigar, Pardi mengatakan, pihaknya mengaku senang dengan pembangunan jembatan baru yang dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul. Ini lantaran, sudah sejak lama warga mengimpikan jembatan yang representatif karena keberadaan Jembatan Randusari (jembatan lama) yang dibangun pada 1985 dinilai tidak memadai karena kondisinya sangat sempit.

“Dengan adanya jembatan baru maka akses masyarakat lebih lancar,” kata Pardi, Rabu kemarin.

Menurut dia, keberadaan jembatan baru akan memberikan dampak yang signifikan, khususnya kelancaran arus wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul.

Selama ini, lanjut Pardi, bus-bus pariwisata yang melintas harus saling mengantre karena jembatan lama sangat sempit. “Tapi sekarang tidak lagi karena lebar jembatan cukup untuk berpapasan dua bus pariwisata,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Eddy Praptono mengatakan, pembangunan jembatan Watusigar dibangun di 2017 lalu dengan biaya sebesar Rp13,5 miliar. Untuk konstruksi, jembatan memilik panjang 80 meter dengan lebar sembilan meter.

Adapun pengerjaan membutuhkan waktu selama 164 hari. “Sekarang sudah jadi dan bisa digunakan untuk kelancaran arus lalu lintas di kawasan tersebut,” kata Eddy.

Menurut dia, meski ada jembatan baru, namun Jembatan Watusigar lama tetap dipertahankan. Hanya saja, untuk keamanan akses penggunaan disarankan memakai jembatan yang baru karena sudah teruji saat terjadi banjir besar di akhir November 2017 lalu. “Yang lama memang masih bisa digunakan, tapi akan lebih baik menggunakan jembatan yang baru,” ungkapnya.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, keberadaan Jembatan Watusigar baru menjadi akses penting menuju kawasan wisata, khususnya yang berasal dari arah utara seperti Klaten, Boyolali hingga Kota Solo.

“Jalur di Watusigar masuk jalan utama menuju destinasi wisata. jadi dengan jembatan baru yang sudah standar maka aksesnya akan lebih lancar lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya