Jogja
Senin, 26 Juli 2021 - 23:30 WIB

Ada Kebakaran di Lereng Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Titik api yang terpantau di lereng barat daya Gunung Merapi (Foto: dok.BPPTKG)

Solopos.com, SLEMAN — Muncul fenomena titik api di lereng barat daya Gunung Merapi. Sementara aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah saat ini masih cukup tinggi.

Ini penjelasan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tentang titik api tersebut. Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan aktivitas Merapi masih tinggi. Guguran lava pijar pun masih sering terjadi.

Advertisement

“Minggu ini aktivitas guguran lava pijar terjadi cukup intensif dengan arah dominan ke barat daya. Dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter,” kata Hanik dalam keterangannya, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Terjerat Utang Bikin Pemuda Gunungkidul Nekat Bobol Kantor Pegadaian Sleman

Advertisement

Baca juga: Terjerat Utang Bikin Pemuda Gunungkidul Nekat Bobol Kantor Pegadaian Sleman

Kepala BPPTKG, Hanik menyebut fenomena titik api di lereng barat daya Gunung Merapi terpantau pada Minggu (25/7) pukul 22.49 WIB. Kemudian fenomena yang sama terlihat pada Senin (26/7). Hanik menuturkan fenomena itu merupakan vegetasi yang terbakar.

“Titik api tersebut merupakan kebakaran vegetasi. Dipicu oleh lontaran lava dari guguran lava pijar,” jelasnya seperti dikutip dari Detik.com.

Advertisement

Hanik menerangkan pada musim kemarau vegetasi di Gunung Merapi menjadi kering dan mudah terbakar.

“Musim kemarau dan tidak adanya hujan membuat vegetasi di lereng Gunung Merapi menjadi kering. Sehingga sangat mudah terbakar ketika tersulut api,” bebernya.

Baca juga: Vaksin With A View, Cara Asyik Gairahkan Warga Ikuti Vaksinasi Covid-19

Advertisement

Terkait dengan kejadian ini, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait aktivitas Gunung Merapi. “Status masih berada di tingkat Siaga (Level III),” tegasnya.

Adapun potensi bahaya erupsi Merapi adalah guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Kemudian sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Kemudian, erupsi eksplosif dengan ancaman bahaya berupa lontaran material vulkanik yang dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif