Jogja
Senin, 7 Juni 2021 - 20:45 WIB

Ada Klaster Paduan Suara, 18 Orang Positif Terpapar Covid-19

Harian Jogja  /  Jumali  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Infografis Klaster Covid-19 (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, BANTUL – Sebanyak 18 orang yang sempat mengikuti kegiatan rekaman paduan suara di salah satu gereja di Kapanewon Jetis, positif Covid-19. Sejauh ini Dinas Kesehatan Bantul menyatakan jika ini telah menjadi klaster, dan hingga kini mereka terus melakukan tracing kontak erat.

Kepala Dinkes Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, klaster ini muncul tiga hari lalu. Di mana saat itu, ada kegiatan di gereja tersebut. Dalam perkembangannya, ternyata salah satu personelnya positif Covid-19.

Advertisement

“Dari sana kami tracing ada banyak yang positif,” kata Agus menjelaskan klaster paduan suara, di Kompleks Parasamya Bantul, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Alhamdulillah, Vaksinasi Untuk Guru di Bantul Lebih Dari 85 Persen

Advertisement

Baca juga: Alhamdulillah, Vaksinasi Untuk Guru di Bantul Lebih Dari 85 Persen

Dari hasil tracing sementara, Agus menyebut ada 18 orang positif Covid-19. Karena sudah ada transmisi lokal maka pihaknya menyebut kasus ini sebagai klaster baru.

“Bisa dibilang sebagai klaster paduan suara,” terangnya.

Advertisement

“Yang jelas 18 peserta paduan suara sedang menjalani isolasi dan perawatan,” terang Agus.

Baca juga: Hari Ini Awan Panas Gunung Merapi Teramati Sejauh 1,2 Km

Agus memastikan saat ini ketersediaan bed di selter milik Kabupaten dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) mencukupi. Di mana ada 20 tempat tidur kosong di selter kabupaten, dan di RSLKC ada 10 tempat tidur kosong. Sehingga kendati ada klaster paduan suara ketersediaan tempat tidur mencukupi.

Advertisement

“Belum di selter desa yang masih memiliki banyak tempat tidut kosong,” ungkap Agus.

Menurut Agus, tracing klaster paduan suara ini terbilang lancar karena banyak warga yang sadar diri. Beberapa di antaranya justru secara mandiri melakukan swab antigen secara mandiri untuk mendeteksi apakah dirinya terpapar atau tidak.

“Kami mengapresiasi kesadaran mereka. Tracing akan terus kami lakukan,” ucapnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif