Jogja
Selasa, 4 November 2014 - 15:20 WIB

Ada Tanah yang Berasap Tiba-tiba, Warga Jogotirto Heboh

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - HARIANJOGJA/GIGIH M. HANAFI Sejumlah warga melihat lokasi kepulan asap yang berada di sebuah tanah kosong milik warga di Dusun Kranggan RT 03/RW 28, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Sleman, Senin (3/11). Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Gundukan tanah yang mengeluarkan semburan asap dan panas itu bekas tumpukan material. Bukan fenomena alam dari dalam tanah atau bumi.

Harianjogja.com, SLEMAN—Warga Dusun Kranggan Baru, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman dihebohkan dengan peristiwa munculnya asap disertai suhu panas pada salah satu gundukan tanah uruk di lahan milik Ja’far Shodiq di RT02/RW03, Minggu (2/11/2014) malam. Peristiwa itu sempat membuat dua orang terluka akibat terperosok ke area tanah dengan suhu di atas 100 derajat Celcius tersebut.

Mereka yang terluka adalah Tri Widodo, yang juga petugas Pemadam Kebakaran (Damkar). Tri terperosok ke dalam tanah panas tersebut saat akan mengambil sampel tanah. Satu orang lagi yakni Sumadi yang terperosok saat melihat kali pertama munculnya suhu panas.

Advertisement

Seorang warga, Purwani, menjelaskan peristiwa munculnya suhu panas itu kali pertama diketahui Sumadi sekitar pukul 20.30 WIB, Minggu. Sumadi kemudian mencoba berjalan di atas gundukan tersebut tetapi di luar nalar. Tiba-tiba alas kaki yang digunakan meleleh dan kakinya sedikit terluka.

Warga lainnya, Diyan, menambahkan sejak informasi beredar ada suhu panas di tanah uruk itu, warga berinisiatif untuk memadamkan. Pasalnya, sampai pukul 00.00 WIB tidak hanya suhu panas melainkan mulai mengeluarkan asap. Puluhan warga sempat bergotong royong untuk memadamkan namun gagal karena minimnya air bagi warga di tengah musim kemarau.

Warga lainnya pun makin berdatangan. Untuk menjawab rasa penasaran mereka membawa berbagai jenis benda untuk dimasukkan ke dalam gundukan tanah tersebut.

Advertisement

“Ada telur dimasukkan, ketela pohon dimasukkan semua jadi arang, memang panas sekali. Itu yang membuat penasaran,” imbuh Diyan.

Kepala Dinas Sumber Daya Alam Energi dan Mineral Sleman Sapto Winarno menyatakan berdasarkan hasil sampel, suhu panas tanah itu di atas 100 derajat Celsius. Peristiwa munculnya suhu panas dan asap pada tanah uruk ditegaskannya bukan kejadian alam melainkan adanya abu batu bara yang dijadikan uruk di lahan tersebut. Pemilik tanah sempat mendapatkan uruk berupa abu batu bara dari perusahaan di Bantul.

Ja’far Shodiq membenarkan sekitar empat tahun yang lalu membeli abu batu bara dari perusahaan di Bantul. Ia menempatkan pada titik lahan bekas kandang ayam di sekitar lokasi tersebut yang rencananya akan dipergunakan sebagai bahan batako.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif