SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL — Angin kencang yang terus berhembus sejak seminggu lalu mengakibatkan belasan tanaman jagung di sekitar Tanjungsari, Gunungkidul patah. Akibatnya, para petani jagung terpaksa menebas tanaman jagung lebih dini untuk pakan ternak, Minggu (13/1/2013).

Salah satu petani jagung Suhono, 35, warga Jambu, Hargosari, Tanjungsari mengatakan, ladang jagung seluas setengah hektare miliknya roboh karena tidak tahan menangan derasnya angin yang terus berhembus sejak seminggu lalu. Sebagian besar jagung tersebut patah tepat di bagian pangkal batang sehingga sulit untuk diselamatkan.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Menurut Suhono, sebenarnya jagung tersebut akan memasuki masa panen beberapa hari lagi. Saat ini tongkol jagung sudah mulai membesar. Tetapi karena terlanjur patah, Suhono terpaksa memangkas habis tanaman jagung untuk digunakan sebagai pakan ternak.

Senada dengan Suhono, Sujari, 27, warga Jambu juga mengalami hal yang sama. Dia terpaksa membabat habis tanaman jagungnya yang sudah rebah karena terempas angin kencang. Meski begitu, dia masih berusaha menyelamatkan jagung tersebut.

Menurut Sujari, bila pangkal batangnya belum patah hingga terbelah, jagung itu masih bisa ditegakkan kembali.

Berdasarkan pantauan Harian Jogja.com, di Tanjungsari seluruh ladang jagung milik warga tidak luput dari angin kencang. Tetapi kondisi paling parah dialami di lahan jagung Desa Hargosari. Di desa ini, sebagian besar warga menanam jagung hingga ke pekarangan rumah sehingga cukup banyak petani yang harus rugi akibat gagal panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya