Jogja
Kamis, 12 Juni 2014 - 17:19 WIB

AIR BERSIH GUNUNGKIDUL : Warga Keluhkan Kualitas Air PDAM

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi bak penyaringan pra sedminetasti PDAM Tirta Handayani unit Baron, Rabu (11/62014). Akibat tak difungsikannya bak penyaringan tersebut disinyalir membuat kualitas air yang disalurkan ke warga menjadi menurun. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Sejumlah warga di Desa Kemandang, Kecamatan Tanjungsari mengeluhkan kualitas air PDAM Tirta Handayani. Pasalnya, air yang keluar keputih-putihan dan dibutuhkan waktu beberapa saat agar air menjadi jernih.

Salah seorang warga, Wawan Puji mengakui bila kondisi ini sudah berlangsung lama. Akibatnya, warga terpaksa tetap menggunakan air tersebut. Padahal, dari sisi kesehatan, tingginya zat kapur dapat mengganggu kesehatan, salah satunya menimbulkan penyakit kencing batu.

Advertisement

“Kami tahu di daerah sini tinggi kandungan kapurnya. Tapi, harapannya itu bisa dikurangi sehingga kesehatan warga tetap terjaga,” katanya, Rabu (11/6/2014).

Menurut dia, saat masih mendapatkan bantuan dari Jepang, kondisi airnya sangat berbeda. Malahan, saat itu, mereka berani meminum air saat keluar dari air keran. Tapi, sekarang, jangankan meminumnya secara langsung, untuk digunakan butuh diendapkan beberapa saat.

“Meski diendapkan, kandungan kapurnya tidak banyak berubah,” katanya sambil menunjukkan air yang keluar dari kran PDAM.

Advertisement

Wawan mensyinyalir, keruhnya air diakibatkan pengelola tidak lagi menggunakan bak penyaringan prasedimentasi. Padahal, saat masih mendapatkan pengawasan dari Jepang bak-bak terus terus digunakan, salah satunya untuk menjaga tingkat kejernihan air.

“Coba itu difungsikan lagi, pastinya air yang keluar tidak akan jadi putih dan langsung jernih seperti dulu lagi,” keluh dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif