Jogja
Selasa, 11 Oktober 2016 - 23:55 WIB

AIR BERSIH JOGJA : Benarkan Apartemen, Hotel & Perusahaan Sedot Air Tanah?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mata air (preoforshif.com)

Air bersih Jogja butuh pendekatan ekohidrologi

Harianjogja.com, JOGJA – Masalah berkurangnya sumber air di Jogja semakin kompleks. Peneliti  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tidak menampik, fakta itu disebabkan penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh sejumlah tempat usaha seperti hotel dan apartemen.

Advertisement

Butuh pendekatan ekohidrologi dalam menangani penyusutan air tanah di Jogja. Persoalan itu akan dibahas dalam workshop yang dihelat LIPI di Hotel New Saphir, mulai Rabu (12/10/2016) hari ini hingga Jumat (14/10/2016).

Direktur Eksekutif Asia Pacific Center for Ecohydrology (APCE) United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Ignasius Dwi Atmana Sutapa mengakui adanya ekstraksi air tanah secara besar-besaran di Jogja. Berdasarkan kajian, kata dia, cadangan air tanah di Jogja mulai menurun, padahal pemulihan tidak secepat saat mengeksploitasi. Ia tidak menampik, sejumlah bangunan besar seperti perusahaan maupun hotel dan apartemen menjadi salahsatu penyumbang menyusutnya air tanah.

(Baca Juga : 7 Hotel di Jogja Dibina karena Belum Miliki Izin Pengusahaan Air Tanah)

Advertisement

“Penyebab salahsatu hotel kebanyakan, perusahaan. Kalau perumahan, rumah tangga itu tidak terlalu besar,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan di Kepatihan, Selasa (11/10/2016).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif