SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Air bersih, Pemkab Bantul dinilai lambat merespon Pemerintah Pusat.

Harianjogja.com, BANTUL-Program pemasangan instalasi air minum murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari pemerintah pusat telat direspon pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Terbukti, meski sudah diluncurkan sejak awal tahun lalu, nyatanya baru di Anggaran Perubahan (AP) semester II 2015 ini, pihak Pemkab Bantul mengucurkan dana penyertaan guna memfasilitasi pemasangan instalasi air minum murah untuk masyarakat Bantul.

Seperti diakui Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul, Setiyo pengajuan itu sebenarnya sudah disinggung saat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) Murni Kabupaten Bantul 2015 lalu. Akan tetapi, dengan alasan kekhawatiran pihak pemerintah eksekutif terkait kejelasan penyaluran dana itu.

“Saat itu, pemerintah khawatir dana itu tak diganti oleh pemerintah pusat. Padahal, kan regulasinya sudah jelas,” ujarnya, Minggu (9/8/2015).

Itulah sebabnya, mengingat kondisi Bantul saat ini tengah berada dalam musim kemarau panjang, ia menyayangkan respon Pemkab Bantul yang lamban. Padahal, jika dana itu direalisasikan di APBD Murni, program pemasangan instalasi air minum murah bisa dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan rendah yang hingga kini belum terpipanisasi.

Kondisi itulah yang lantas membuat pihaknya merasa perlu memberikan persetujuan terhadap pengajuan dana penyertaan itu. Di AP 2015 ini, ia mengaku telah memberikan persetujuan untuk keperluan program MBR itu sebesar Rp3 miliar kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya