SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu mengantisipasi kelangkaan air mineral di pasaran wilayah ini selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah.
“Jika lima tahun lalu air mineral masih sebagai barang subtitusi, namun dalam dua tahun terakhir air mineral sudah termasuk kebutuhan, bahkan sekarang ini sepertinya air mineral itu wajib,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Sulistyano, Selasa (17/6/2014).
Oleh sebab itu, kata dia, ketersediaan air mineral yang disajikan dalam kemasan perlu diperhatikan agar tidak terjadi kelangkaan apalagi susah didapatkan, mengingat selama beberapa Ramadhan dan Lebaran terakhir permintaan air mineral mengalami peningkatan dibanding hari biasa.
“Air mineral bisa jadi sangat susah, apalagi pas menjelang Lebaran, untuk antisipasinya kami minta toko-toko atau pasar modern agar menambah pasokan dan stoknya menghadapi Ramadhan dan Lebaran,” kata Sulistyanto.
Menurut dia, tradisi warga termasuk di Bantul dulunya air minum terutama yang disuguhkan kepada tamu air teh, namun saat ini setiap kali ada hajatan selain air teh suguhan yang disajikan juga berupa air mineral karena memang lebih praktis.
Karena perubahan pola konsumsi itu, lanjut dia, maka seringkali air mineral sulit didapatkan pada waktu-waktu tertentu, bahkan dirinya mengaku pernah mengalami kesulitan mencari air mineral dalam kemasan hingga menukar galon air mineral.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) maupun kepolisian setempat agar truk pengangkut air mineral tetap diizinkan masuk Bantul selama Lebaran guna memastikan distribusi air mineral ke pasaran Bantul tetap lancar.