Jogja
Selasa, 12 Desember 2017 - 22:54 WIB

Akhir November, Serapan Danais di Kulonprogo Baru 85%

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu acara yang digelar dalam Tayuban Fest di Desa Tayuban, Panjatan pada Sabtu (31/12/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Serapan alokasi dana keistimewaan (danais) tahun 2017 di Kulonprogo diketahui mencapai sekitar 85%

Harianjogja.com, KULONPROGO-Serapan alokasi dana keistimewaan (danais) tahun 2017 di Kulonprogo diketahui mencapai sekitar 85%. Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Kulonprogo optimistis danais dapat kembali terserap secara optimal seperti tahun sebelumnya.

Advertisement

Tahun ini, alokasi danais untuk Kulonprogo mencapai Rp16,054 miliar. Sekretaris Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Kulonprogo, Joko Mursito mengatakan, realisasi danais pada akhir November kemarin tercatat sudah lebih dari Rp13 miliar. “November itu sudah terealisasi 85 persen. Sisanya tinggal sedikit saja, terutama untuk program pembangunan fisik,” ujar Joko, Senin (11/12/2017).

Meski hanya tersisa waktu kurang dari tiga pekan, Joko optimis danais bakal kembali terserap optimal. “Kalau pun ada pengembalian, itu karena efisiensi. Kondisi di lapangan memang bisa jadi berbeda dengan di DPA [Dokumen Pelaksanaan Anggaran],” kata dia.

Kepala Disbud Kulonprogo, Untung Waluyo juga menyatakan optimis realisasi danais tahun ini bakal maksimal. “Tahun kemarin dapat danais Rp12 miliar bisa terserap maksimal. Saya optimis kali ini serapannya juga akan optimal,” ucap Untung.

Advertisement

Untung lalu memaparkan, ada perbedaan pada pola pengelolaan danais di Kulonprogo tahun ini. Sebelumnya, penggunaan danais didominasi program pembangunan fisik. Hal itu juga terjadi dalam realisasi danais senilai total Rp12,649 miliar pada 2016 kemarin.

Saat itu, sekitar Rp7 miliar dialokasikan untuk meneruskan pembangunan Taman Budaya Kulonprogo di Pengasih dan penguatan konstruksi Jembatan Duwet di Kalibawang.

Namun, porsi danais yang dipakai untuk membiayai kebutuhan pembangunan fisik berkurang signifikan di tahun 2017. Hal itu karena ada beberapa program pembangunan fisik yang dialihkan menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulonprogo, termasuk kelanjutan proyek Taman Budaya Kulonprogo. Disbud Kulonprogo hanya menangani pembangunan kantor Kecamatan Panjatan yang termasuk cagar budaya dengan anggaran Rp604,433 juta.

Advertisement

Danais 2017 lebih banyak dialokasikan untuk program pengembangan kesenian dan budaya daerah dengan anggaran sebesar Rp8,733 miliar. Program promosi dan kemitraan budaya juga mendapatkan porsi yang cukup besar, yaitu sekitar Rp4,378 miliar.

“Kami berupaya memfasilitasi masyarakat untuk melestarikan potensi yang dimiliki. Bukan hanya yang berupa pertunjukan seni tapi juga kegiatan adat dan tradisi lain,” kata Untung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif