Jogja
Minggu, 7 Agustus 2022 - 19:36 WIB

Aksi Anarkis Pesilat PSHT di Jogja, Warga: Kami Takut & Trauma

Triyo Handoko  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar saat terjadinya insiden pengeroyokan oleh kelompok diduga PSHT di sekitar Taman Parkir Senopati, Jogja, Sabtu (6/8/2022) malam. - Twitter @titiknol_jogja

Solopos.com, JOGJA — Konvoi rombongan yang diduga pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang menimbulkan kerusuhan di Taman Parkir Senopati, Kota Jogja, Sabtu (6/8/2022) malam, bikin trauma. Dalam insiden itu ada dua orang yang mengalami luka-luka.

Seorang juru parkir yang juga menjadi saksi mata insiden itu mengaku menyaksikan pengeroyokan rombongan pesilat PSHT terhadap korban di Taman Parkir Senopati. Saat itu, pria yang enggan disebut identitasnya, melerai insiden yang terjadi pada Sabtu malam tersebut.

Advertisement

Hingga kini, dia mengaku masih trauma atas insiden pengeroyokan tersebut. Dia pun khawatir ada kejadian susulan atas insiden pengeroyokan itu.

“Saya dan teman-teman [jukir Senopati] jadi waswas, kami enggak mau ada rusuh-rusuk begitu, ini demi pariwisata Jogja juga,” kata dia, Minggu (7/8/2022).

Advertisement

“Saya dan teman-teman [jukir Senopati] jadi waswas, kami enggak mau ada rusuh-rusuk begitu, ini demi pariwisata Jogja juga,” kata dia, Minggu (7/8/2022).

Baca Juga: Miris! Rombongan Pesilat PSHT Keroyok Tukang Becak Sepuh di Jogja

Dia berharap ada perdamaian dan permintaan maaf dari kelompok yang melakukan aksi pengeroyokan itu. Hal ini supaya dia dapat bekerja lagi dengan aman dan nyaman.

Advertisement

Mengenai proses hukum atas insiden itu, dia menyerahkan sepenuhkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

“Kalau itu [proses hukum] kewenangannya kepolisian dan haknya korban,” kata dia.

Baca Juga: Konvoi Rombongan Pesilat PSHT Bikin Ulah di Jogja, 2 Orang Luka-Luka

Advertisement

Menurutnya insiden yang membuat tidak aman kawasan tersebut dapat mencoreng pariwisata Jogja.

“Saya pasti terima perdamaiannya, apalagi kalau yang bersangkutan minta maaf, kami pasti maafkan,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan seorang tukang becak yang biasanya mangkal di depan Taman Pintar, Sutarman. Dia menyebut ingin pekerjaannya tidak terganggu dan berisiko kekerasan seperti itu.

Advertisement

Pria itu mengaku ketakutan saat menyaksikan insiden pengeroyokan tersebut.

Baca Juga: Dihantam Berbagai Masalah, Kapolri Didoakan Para Kiai di Kediri

“Saya sudah lama di sini [kawasan timur Titik Nol] jangan sampai lagi lah ada hal kayak gitu [pengeroyokan],” katanya.

Sebelumnya diketahui pada Sabtu malam ada rombongan konvoi PSHT dari arah timur Titik Nol diduga melakukan pengeroyokan terhadap jukir dan tukang becak. Atas insiden tersebut dua orang menjadi korban dengan luka jahitan di bagian kepala.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Dikeroyok Kelompok Diduga PSHT, Jukir: Kami Harap Ada Permintaan Maaf dari Mereka

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif