SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL– Kepolisian Resor Bantul, mengerahkan tiga truk untuk mengangkut penumpang terlantar menyusul aksi mogok organisasi angkutan darat sebagai bentuk protes atas kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, Rabu.

“Berkaitan dengan aksi mogok Organda ini kami mengerahkan tiga truk dan satu bus untuk mengangkut penumpang, jika ada yang terlantar,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bantul, AKBP Surawan, Rabu (19/11/2014).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Menurut dia, truk yang dikerahkan tersebut untuk membantu pemerintah daerah (pemda) setempat. Sementara Komando Distrik Militer (Kodim) menyiapkan satu bus. Kendaraan tersebut disiagakan di wilayah Srandakan, Kretek dan Imogiri. Selain itu ada pula mobil ranger yang menyisir kawasan jalan lingkar (ring road).

Ia mengatakan berdasarkan pengamatan anggota kesatuannya aksi mogok massal Organda tidak sampai mengakibatkan penumpukan penumpang atau penumpang terlantar. Surawan menilai hal ini turut disebabkan minimnya jumlah angkutan umum di Bantul yang beroperasi. Alhasil mogok masal organda tidak terlalu dirasakan.

Sementara itu, Kepala Dishub Bantul, Suwito mengatakan, pihaknya menyiapkan empat bus dan tujuh kendaraan seperti jenis pikap kemudian mobil minibus yang dipusatkan di jalur-jalur pokok wilayah ini sebagai antisipasi penumpukan penumpang.

Namun demikian, kata dia, berdasarkan pemantauan di lapangan aksi mogok ini tidak mengakibatkan penumpang terlantar, karena sudah diantisipasi sebelumnya. Angkutan Dishub tersebut akan disiapkan hingga Organda kembali beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya