SOLOPOS.COM - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih bersama pejabat dari Kementerian Pertanian dan Pemda DIY dan para penyuluh pertanian secara bersama membuat biosaka untuk dicatatkan pada Rekor Muri di bulak Karangtalun, Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (12/3/2023). (ANTARA/Hery Sidik)

Solopos.com, BANTUL–Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatatkan rekor pada Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk pembuatan biosaka atau pupuk organik dari rumput dan dedaunan dengan peserta lebih dari 1.000 orang di bulak Karangtalun, Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Minggu (12/3/2023).

Rekor Muri inovasi pembuatan biosaka dengan cara diremas itu digelar dalam rangkaian panen padi Nusantara Satu Juta Hektare yang digagas Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Bantul.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Maka, untuk memantapkan langkah dan membumikan biosaka, pada kesempatan ini, kami para petani, penyuluh dan petugas pertanian, dengan jumlah lebih dari 1.000 orang secara bersama-sama membuat biosaka dan dicatatkan ke dalam Rekor Muri,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam sambutannya dikutip dari Antara.

Dia berharap Rekor Muri yang diraih Kabupaten Bantul tersebut akan menjadi penyemangat para pejuang pertanian serta dijadikan pengingat untuk mewujudkan pertanian di Bantul yang ramah lingkungan melalui penggunaan biosaka.

“Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami mohon Bapak Menteri Pertanian berkenan mencanangkan Kabupaten Bantul sebagai Kabupaten Biosaka,” katanya.

Apalagi, lanjut Bupati, para petani adalah aset dan mitra pemerintah dalam pembangunan pertanian. Sehingga, sudah sepantasnya pemerintah memberikan perhatian yang lebih kepada para pelaku usaha tani tersebut.

“Kami mohon dukungan dari Bapak Menteri Pertanian agar petani di Kabupaten Bantul mendapatkan hasil yang optimal dari usaha taninya, sehingga akan dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam pembangunan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan petani yang sejahtera,” ulas Bupati.

Bupati melanjutkan di Kabupaten Bantul, biosaka telah diaplikasikan pada lahan pertanian padi seluas 400 hektare (ha). Lahan seluas 215 ha berada di Kecamatan Imogiri, salah satunya di bulak yang menjadi lokasi kegiatan pencatatan Rekor Muri tersebut.

“Biosaka menjadi salah satu oase bagi petani untuk dapat bertani secara efektif dan efisien. Karena dengan biosaka ini telah terbukti dapat meminimalisir penggunaan pupuk kimia, namun hasil yang didapatkan tetap maksimal serta ramah lingkungan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya