Jogja
Kamis, 20 Maret 2014 - 20:31 WIB

AKTIVITAS GUNUNG MERAPI : Merapi Adem Ayem, Warga Tetap Diminta Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA– Untuk menghadapi Merapi yang tidak jelas, Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Subandriyo menyarankan agar warga tetap memperhatikan peringatan-peringatan dini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kearifan lokal yang sekarang ini mendarah daging di masyarakat lereng Merapi, menurut dia, sudah seharusnya adaptif dengan risiko ancaman yang tidak selalu sama di tiap siklus Merapi.

Advertisement

“Kalau saya peringatan dini lebih didasarkan pada hasil data monitoring, meski tidak menafikan tokoh atau orang yang merespon sinya yang saya sebut metafisikasi, yang barangkali tidak terukur,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu(19/3/2014).

Perbaikan sarana dan prasarana untuk pemantauan aktivitas Merapi, lanjut dia, terus diawasinya. Setidaknya terdapat empat sampai lima kamera video outdoor yang dipasang di lereng Merapi, yang saat ini tidak dapat tersiar di masing- masing BPBD kota/kabupaten.

“Sementara kami perbaiki. Pengadaan akan kami ajukan ke Irjen SDM, karena harganya per unitnya cukup mahal sekitar Rp25-Rp30 juta,” ujarnya.

Advertisement

Ia mengatakan, usia kamera itu sudah cukup lama sekitar tiga tahun. Meski begitu, dengan kerusakan kamera itu tidak mempengaruhi sistem peringatan dini. Sebab, kamera video sifatnya cuma pelengkap.

Alat utama pemantauan aktivitas Merapi, seperti acoustic flow monitoring dan pengukur hujan dalam kondisi yang baik, tidak mengalami kerusakan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif