ALAT PEMBACA GELOMBANG HILANG : Apa Penyebabnya?

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Alat pembaca gelombang yang dipasang di perairan Pantai Kukup, Kemadang, Tanjungsari hilang.

Koordinator Search And Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono mengatakan, pemasangan alat pembaca gelombang
dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pemasangan dilakukan Jumat (12/12/2014) malam.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

“Ketika tim akan melakukan pemasangan alat lainnya pada Sabtu [13/12/2014] pagi, ternyata alat tersebut sudah tidak ada di tempat semula,”
ungkap dia kepada Harianjogja.com, Minggu (14/12/2014).

Marjono mengungkapkan kemungkinan alat tersebut hilang terbawa arus. Pemasangan dilakukan menggunakan kapal dari Pantai Sadeng,
Girisubo. Sedangkan teknisi, menuju lokasi pemasangan menggunakan kapal dari Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari.

“Setelah gelombang landai, kami akan kembali melakukan pencarian alat tersebut,” imbuh dia.

Menurut dia, tim dari Kapal Sadeng kurang berkoordinasi dengan petugas di Pos Baron sehingga pemasangan lokasi bergeser di Pantai Kukup.
Sebelumnya, BPPT pernah memasang alat serupa di parairan Pantai Baron selama empat bulan (Mei-September 2014).

“Jika dipasang di Baron, terutama di titik yang dulu, akan lebih aman,” ungkap dia.

Menurut dia hal ini terjadi lantaran karena kondisi gelap dan pemasang tidak hafal medan. Akibatnya ketika kru kapal melihat cahaya terang,
area tersebut dipikir sebagai perairan Baron. Marjono juga menduga tim pemasang di Kapal Sadeng sudah kelelahan karena menempuh
perjalanan jauh.

“Kami dapat info, BPPT akan membuat alat itu lagi dan akan melakukan pemasangan lagi,” ungkap dia.