SOLOPOS.COM - Ilustrasi atribut kampanye yang menjadi sampah visual (JIBI/harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA – Berdasarkan wawancara yang dilakukan Tim Harian Jogja, sebagian besar masyarakat tidak peduli dengan gambar-gambar calon anggota legislatif (caleg) yang saat ini sudah terpasang di jalan-jalan.

Bahkan warga menganggap pemasangan itu mengganggu pemandangan. Padahal sejumlah caleg mengaku menghabiskan uang puluhan hingga ratusan juta untuk pemasangan gambar untuk sarana sosialisasi tersebut.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Kondisi itu bisa diibaratkan caleg di DIY “membakar” duit, karena tujuan yang ingin dicapai tidak tersampaikan.

“Dikira dengan dipasang foto kami mau nyoblos, Padahal kami sudah akan mendukung caleg dari partai lain. Bukan di gambar itu,” ujar Wagino warga Temuwuh, Dlingo Bantul, baru-baru ini.

Tina Kadarsih, caleg DPRD Gunungkidul daerah pemilihan Tepus, Rongkop dan Kecamatan Girisubo dari partai Golkar mengaku baru tahun ini mencalonkan diri sehingga membutuhkan publikasi.

“Saya kan baru nyalon, nama saya belum dikenal di masyarakat. Minimal ketika saya datang ke masyarakat sudah tahu duluan karena melihat foto saya,” ucap Tina, Sabtu (7/12/2013).

Lain lagi dengan Ervinamurti Kurnisetyowati. Meski baru mencalonkan diri di daerah pemilihan Wonosari, Semanu, Playen dari PDIP ini sejak pertama ditetapkan belum memasang spanduk atau baliho gambar dirinya.

Sosialisasi kepada masyarakat yang diakukan selama ini dengan dengan tatap muka. Dia mengaku tidak ingin dikenal oleh banyak orang. Yang dilakukannya bukan mengenalkan diri, namun dia mengkalim justru ingin mengenali masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya