SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Pemetaan kemiskinan oleh Pemkab Kulonprogo melalui Album Kemiskinan belum merata. Terbukti, masih banyak warga kurang mampu yang belum tercatat dalam database tersebut.

Mangunwiyono, 60, warga Jogoyudan RT 21, Wates, misalnya, mengaku tempat tinggalnya saat ini sudah tidak layak. Meski tinggal tak jauh dari lingkungan Pemkab, namun dia mengaku belum mendapatkan program bedah rumah yang biasanya rutin dilakukan Bupati di wilayah Kulonprogo.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Dia bersama anggota keluarga lainnya menghuni rumah seluas 6×8 meter. Rumah itu sudah pernah mendapat bantuan lantai semen dari Pemkab.
“Itu terjadi dua tahun silam, setelah itu tidak ada. Padahal, yang tinggal di sini terdapat tiga keluarga, berjumlah 11 orang. Kalau Jamkesos dan raskin masih dapat. Tapi yang lainnya tidak ada bantuan,” ungkapnya saat ditemui sejumlah wartawan, Senin (21/5).

Nasib serupa juga dialami Ikwan, 60, warga Gadingan RT 44/20, Kelurahan Wates. Tukang becak itu tinggal bersama istri, anak dan cucunya.
Keluarga kecil itu hanya mendapatkan jatah raskin. Namun, sejak 2010 lalu, program jaminan kesehatan (Jamkes) tidak lagi mereka terima.

“Keluarga kami menerima Jamkes dari pemerintah mulai 2005 sampai 2010. Setelah itu tidak ada lagi sampai sekarang,” ujar Menik, istri Ikwan.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kulonprogo, Priyo Santoso mengakui, tidak semua warga miskin masuk dalam data kemiskinan. Untuk itu, pihaknya mengajak ormas seperti Gerakan Muda Kulonprogo (GMK) agar membantu Pemkab memetakan kembali kemiskinan dengan mengecek langsung ke lapangan.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya