SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana Alfamart (JIBI/Bisnis/Dok.)
Alfamart memiliki program CSR untuk warga sekitar.
Harianjogja.com, JOGJA-Toko modern Alfamart memiliki fokus pelayanan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di sekitar toko. Realisasinya terangkum dalam program Corporate Social Responsibility (CSR).
Firly Firlandi selaku Regional Corporate Communication Manager Alfamart mengatakan, UMKM yang menjadi binaan Alfamart adalah warung tradisional yang ada di sekitar Toko Alfamart. Hingga saat ini, sudah ada 1.146 warung binaan di DIY.
“DIY terbanyak di Sleman. Ada sekitar 488 anggota aktif yang tidak hanya pemilik warung tradisional tapi juga warung makan,” kata Firly saat mengisi talk show di Star Jogja FM, Kamis (16/6). Dalam skala nasional sudah ada 71.145 warung binaan.
Pembinaan ini dilakukan untuk memutus stigma masyarakat bahwa keberadaan toko modern mengancam toko tradisional. Dalam era globalisasi sekarang ini menurutnya justru antara toko modern dengan toko tradisional harus berjalan bersama untuk memperbaiki usaha.
Program pendampingan UMKM Alfamart meliputi pendampingan dalam pemenuhan kebutuhan yang dijual serta pelatihan peningkatan kemampuan pemilik toko tradisional dalam memanage barang dagangan.
“Untuk pemenuhan kebutuhan, toko tradisional bisa ambil barang dari kami dengan harga khusus untuk dijual lagi. Harganya beda dengan konsumen,” kata dia.
Namun program ini hanya dapat berlaku di toko reguler Alfamart, bukan toko franchise atau mitra usaha. Cara untuk menjadi member toko Alfamart cukup mengisi formulir dan sifatnya tidak dipungut biaya. Warung binaan berada di area 1-2 kilometer (km) dari toko Alfamart.
Hingga awal tahun 2016, Alfamart Indonesia memiliki 12.000 toko dengan 125.000 karyawan. Alfamart juga semakin mengembangkan diri ke luar negeri dengan memiliki 150 toko di Manila, Filipina.