Jogja
Jumat, 16 April 2021 - 08:12 WIB

Alhamdulillah, Jogja Tak Dilewati Bibit Siklon Tropis 94W

Yosef Leon - Harian Jogja  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bibit siklon tropis 94W. (BMKG/detik.com)

Solopos.com, JOGJA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja menegaskan wilayah Jogja dan sekitarnya tidak berpotensi terdampak cuaca ekstrem dari adanya bibit siklon tropis 94W.

Berdasarkan citra satelit Himawari-8, BMKG pusat sebelumnya memprediksi bahwa bibit siklon tropis tersebut akan berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia. Bibit siklon tersebut dilaporkan memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dengan tekanan dipusatnya mencapai 1.006 mb.

Advertisement

Kepala Stasiun Klimatologi Jogja, Reni Kraningtyas, mengatakan beberapa waktu lalu santer kabar bibit siklon tropis 94W akan melewati DIY pada 17-19 April 2021. Terkait hal tersebut masyarakat DIY diharapkan waspada. Pihaknya menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Baca Juga: Warga Wonokromo Diduga Terserang Chikungunya, Ini Penyebabnya

Advertisement

Baca Juga: Warga Wonokromo Diduga Terserang Chikungunya, Ini Penyebabnya

Reni menjelaskan bibit siklon tropis 94W merupakan awal dari pembentukan badai tropis atau siklon tropis Surigae di wilayah Samudera Pasifik Utara Papua. Siklon tropis ini tidak berpengaruh di wilayah DIY.

Badai tropis atau siklon tropis Surigae juga tidak melewati wilayah DIY. Ini karena badai itu berada di belahan bumi bagian utara (BBU) dan tidak dapat melewati garis khatulistiwa atau equator.  Justru bergerak perlahan ke arah barat laut menjauhi equator (pengaruh gaya coriolis).

Advertisement

Baca Juga: Terkait Larangan Mudik, Terminal Giwangan Jogja Bakal Tolak Bus AKAP

Bencana Hidrometeorologi

Dampak badai tropis atau siklon tropis Surigae, menurut BMKG Pusat, adalah munculnya hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang. Wilayah yang diprediksi terdampak yakni Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Tinggi Gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Perairan Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Raja Ampat bagian utara, Perairan Selatan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura - Sarmi.

Advertisement

Tinggi Gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan Manokwari, Perairan utara Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua Barat, Samudra Pasifik Utara Jayapura. Serta tinggi gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Biak.

Baca Juga: 2 Pemuda Pengangguran Jual Pil Yaridon Ujungnya Diringkus Polisi Jogja

Namun demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat agar selalu awas dan waspada. Sebab, sebagian besar wilayah DIY masih mengalami musim penghujan dan tengah memasuki masa pancaroba yang berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat disertai petir. "Masyarakat juga kami minta untuk selalu memperbaharui informasi cuaca dan iklim di kanal resmi BMKG," kata Reni.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif