Jogja
Kamis, 2 Desember 2021 - 18:14 WIB

Alhamdulillah, Kasus DBD di Kota Jogja Turun dari Tahun Sebelumnya

Sirojul Khafid  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk demam berdarah (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, JOGJA — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jogja menurun dari tahun sebelumnya. Pada 2020, angka DBD mencapai 296 kasus. Sementara pada 2021 sampai bulan November berjumlah 74 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani mengatakan penurunan ini salah satunya hasil dari program nyamuk ber-Wolbachia yang menyasar wilayah Kota Jogja. Bakteri Wolbachia yang dimasukan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD bisa menekan penyakit ini.

Advertisement

“Ada program Wolbachia yang bisa memandulkan nyamuk itu, dan cukup berhasil,” kata Emma, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Diterjang Lahar, Jaringan Air Bersih di Kali Boyong Sleman Putus

Advertisement

Baca juga: Diterjang Lahar, Jaringan Air Bersih di Kali Boyong Sleman Putus

Selain itu, masa pandemi Covid-19 juga dinilai berdampak positif terhadap kasus penyakit-penyakit yang menyangkut perilaku hidup bersih. Di masa pandemi, banyak masyarakat yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk protokol kesehatan seperti mencuci tangan memakai sabun.

“Selama pandemi Covid-19, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat meningkat. Sehingga penyakit-penyakit terkait perilaku hidup bersih seperti diare dan DBD juga menurun,” kata Emma.

Advertisement

Baca juga: Viral Video Wanita Pamer Payudara & Alat Kelamin di Bandara YIA

Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu mengatakan pada November 2021, kasus DBD ada kenaikan dibandingkan sebelumnya. Kondisi itu seiring masuknya musim hujan, salah satu penentu faktor risiko DBD.

“Meskipun pandemi, masyarakat jangan sampai melupakan DBD. Tetap lakukan pemberantasan sarang nyamuk dan empat M seperti menguras bak mandi, menutup tempat air, membersihkan barang- barang bekas yang bisa menampung air serta saluran air,” kata Endang.

Advertisement

Pada Januari 2021 lalu, ada satu kasus DBD yang menyebabkan kematian di Kota Jogja. Sehingga kewaspadaan dan pencegahan perlu semakin ditingkatkan. Apabila mengalami gejala, perlu tindak lanjut yang cepat dan tepat. Terlebih saat tubuh mengalami demam tinggi dengan kondisi naik turun. Perlu adanya perhatian terhadap masa demam berdasarkan jam awal pertama mengalami demam.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif